merdekanews.co
Kamis, 30 Agustus 2018 - 08:50 WIB

Penanganan Gempa Lombok NTB

Menko Luhut: Kalau Nggak Ngerti Jangan Nyinyir...

Aziz - merdekanews.co

Yogyakarta, MERDEKANEWS -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) meminta kepada semua pihak kalau tidak paham soal penanganan gempa Lombok NTB jangan nyinyir.

Luhut pun memastikan pemerintah berkomitmen untuk fokus dan serius dalam merehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga dan infrastruktur yang rusak setelah gempa di Lombok. Prosesnya akan mulai efektif pada satu September mendatang.

"Untuk bantuan kemanusiaan sesuai arahan Presiden Jokowi, akan dilakukan by name by addres. Jadi setiap orang akan menerima bantuan. Dari data yang ada sekarang totalnya ada hampir 70 ribu rumah yang akan menerima Rp 50 juta. Nanti harga dikontrol agar tidak dimark-up orang lain," kata Luhut  di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Rabu (29/8)

Luhut mengatakan, selain fokus pada proses rekonstruksi, pemerintah juga akan fokus pada pemulihan kondisi psikologis warga yang terdampak gempa Lombok.

Luhut mengungkapkan, dari keterangan Wakil Gubernur NTB diketahui jika banyak warga yang masih trauma. Sehingga nantinya pemerintah akan melakukan pendampingan.

"Memang butuh waktu. Sampai sekarang warga masih trauma. Jadi jangan kita orang yang nggak ngalami banyak berkomentar," kata Luhut.

Luhut juga menjelaskan, alasan kenapa gempa Lombok tak ditetapkan sebagai bencana nasional. Menurutnya, jika pemerintah menetapkan status bencana nasional akan berdampak pada kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.

"Jika status bencana nasional diterapkan, maka negara lain akan berlakukan travel warning kunjungannya ke Indonesia. Itu pengalaman kita di Bali," ungkap Luhut.

Luhut meminta agar tak banyak pihak yang nyinyir tentang kebijakan pemerintah terkait penanganan gempa di Lombok. Meskipun demikian, Luhut mempersilakan jika ada pihak yang ingin mengkritik kebijakan pemerintah.

"Silakan kritik sesuai data, dan saya terima itu. Tetapi kalau nggak ngerti jangan nyinyir.Jadi penanganan di Lombok sudah mulai jalan," ujarnya.

Soal pariwisata, Luhut menyatakan sektor pariwisata di NTB sudah mulai bergeliat kembali pascagempa beruntun yang melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut. Hal ini terlihat dari mulai adanya wisatawan mancanegara (wisman) yang mendatangi sejumlah destinasi wisata di NTB.

“Saya mendapat laporan sudah ada turis asing yang mengunjungi Gilimanuk dan Gili Trawangan," ujarnya.

Hal ini, kata Luhut, menandakan industri pariwisata di Lombok sudah mulai menggeliat pascagempa bumi. Ia juga bersyukur destinasi wisata baru di Lombok, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, tidak terkena gempa bumi.

Diakui Luhut penanganan pasca gempa sudah mulai terpadu. Ia menegaskan kembali bahwa gempa Lombok tidak dinyatakan sebagai status bencana nasional, untuk menghindari keluarnya travel warning dari negara-negara lain.

“Jika sudah keluar travel warning, maka perusahaan asuransi tidak bersedia mengcover kunjungan wisatawan ke Indonesia. Akibatnya yang menderita dari adanya travel warning adalah rakyat sendiri, seperti pengalaman saat menangani Bali," ujarnya. (Aziz )






  • Gotong Royong Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi Lombok  Gotong Royong Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi Lombok  Pembangunan rumah yang rusak pascabencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat tidak dilakukan oleh kontraktor namun dilakukan sendiri oleh masyarakat secara gotong royong atau yang dikenal dengan metode Rekompak (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman berbasis Komunitas).