Jakarta, MERDEKANEWS - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta tidak gegabah. Sebagai parpol Islam, partai pimpinan Sohibul Iman itu dipastikan memiliki etika.
Artinya PKS tidak akan mengorbankan Jakarta hanya demi kepentingan politik. Hal ini ditegaskan Ketua Umim Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Utara Jamron kepada wartawan di kawasan Kelapa Gading, Selasa, 14 Agustus 2018.
"Saya yakin PKS punya etika dan sadar diri. Ini bukan karena urusan jatah siapa dan hak siapa. Marilah kita lihat dari sudut pandang untuk kemajuan Jakarta ke depan," tegasnya.
Yang pas mendampingi Anies Baswedan dalam mengelola Jakarta kata Jamron adalah orang yang paham persoalan ibukota.
"Kalau asal comot dan tempatkan orang mau jadi apa ibukota. Ingat, Jakarta itu simbol Indonesia," tegasnya.
Menurutnya, Anies yang saat ini memiliki beban janji kampanye harus didampingi sosok yang bisa diterima semua pihak.
"Dia juga harus gesit dan berani mengambil kebijakan serta paham dengan pemerintahan," terangnya.
Diketahui ada beberapa nama yang diajukan PKS misalnya mantan Wagub Jabar Ahmad Heryawan alias Aher, Mardani Alisera hingga mantan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu.
"Saat jadi Wakil Ketua DPRD, Aher tidak terlihat kinerjanya. Dan jangan samakan Jabar dengan Jakarta. Karena Jakarta butuh sosok yang cepat, berani diterima semua golongan," ungkap Jamron.
Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) ini menyatakan, dari nama-nama yang beredar untuk menggantikan Sandi paling pas adalah sosok M Taufik.
"Dia paham ibukota, berani dan lentur serta bisa diterima semua golongan," ucap aktivis juga menjadi salah satu penggagas 212 ini.
Taufik kata Jamron sangat paham dengan persoalan Jakarta. "Sejak era Sutiyoso Taufik sudah berkiprah untuk Jakarta dia konsen dalam menuntaskan persoalan baik transportasi, banjir, ekonomi kerakyatan hingga birokrasi yang transparan. Kalau PKS peduli dan ingin Jakarta maju pastinya dia akan sadar diri," ucapnya.
Jamron melanjutkan, PKS harus bijak demi kepentingan warga Jakarta. "Saya yakin PKS akan sadar diri dan tidak ingin mengorbankan Jakarta demi kepentingan politik," tambah tokoh Jakarta Utara ini.
Anies sebelumnya mengakui, kalau dirinya tidak mempersoalkan siapapun yang akan menjadi pendampingnya. Yang dia butuhkan adalah sosok yang paham Jakarta dan paham soal pemerintahan.
Kiprah Taufik di ibukota memang tidak usah diragukan lagi. Sebelum menjadi Wakil Ketua DPRD DKI, dia adalah penggiat Jakarta. Lewat LSM, Taufik konsen dengan memberikan masukan ke Pemprov DKI Jakarta soal penuntasan banjir, macet, ekonomi kerakyatan hingga soal pemerintahan serta birokrasi.
Taufik juga dikenal berani dalam mendobrak kebijakan pemprov yang tidak pro rakyat. Di era Ahok, dia berdiri paling depan mengkritisi kebijakan pemprov yang melanggar aturan.
Bahkan Taufik-lah yang menyarankan soal izin satu pintu untuk memangkas rumitnya birokrasi di pemprov. Taufik juga konsen dalam pengembangan UKM, pembangunan hingga penuntasan kemiskinan. (Ira Safitri)
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu
-
Jokowi Minta Semua Bersatu Usai Putusan MK: Dukung Proses Transisi Pemerintahan Baru Pemerintah mendukung proses transisi dari pemerintahan sekarang ke nanti pemerintahan baru
-
Presiden Jokowi Soal Putusan MK: yang Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti kemudian politisasi bansos, kemudian mobilisasi aparat, ketidaknetralan kepala daerah, telah dinyatakan tidak terbukti. Ini yang penting bagi pemerintah
-
Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi, MK Diyakini Tidak Berani Diskualifikasi Gibran MK tidak akan berani mengabulkan permohonan kubu Anies dan Ganjar yang meminta diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka
-
AHY: Allah SWT Berikan Jalan yang Terbaik Bagi Demokrat, Kalau Masih di Koalisi Lama Bisa Hancur Lebur coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur