merdekanews.co
Minggu, 12 Agustus 2018 - 01:35 WIB

Gerindra-PKS Adu Kuat

Berebut dan Manuver Kursi Wakil Gubernur Setelah Ditinggal Sandi

Ira Safitri - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Sandiaga Uno baru saja mundur dari kursi DKI 2. Memenuhi panggilan yang lebih besar untuk membenahi bangsa ini sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Sandiaga yang berjiwa besar melepaskan jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta demi panggilan bangsa, mestinya dijadikan panutan oleh banyak pihak. Bukan malah ribut  berebut kursi kosong yang ditinggalkannya.

BACA JUGA: Taufik, Mardani, Sani dan Bang Didin Masuk Bursa Wagub DKI

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, merasa sangat sedih dengan tingkah polah dan manuver yang justru ‘ramai’ berebut kursi kosong yang ditinggalkan Sandiaga Uno.

“Semua pihak diminta istigfar, pendaftaran capres dan cawapres baru saja dilakukan. Kok nafsu banget, memburu jabatan, semua pihak hendaknya bisa menahan dirilah,” ujar M Taufik kepada wartawan, Sabtu, 11 Agustus 2018.

Saat ini, tambah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu, yang dibutuhkan adalah kerja keras. Ada kerja besar untuk bangsa ini, 2019 ganti presiden. “Bukan ribut soal kursi DKI 2,” ujarnya dengan wajah sedih.

BACA JUGA: Sosok Ideal Gantikan Sandiaga Harus Figur yang Cepat dan Berani

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan partai mereka juga berniat mengisi kursi itu kembali. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, dipersiapkan menggantikan Sandi.

"Iya Insya Allah. Ya (Taufik) salah satu nama yang akan diusulkan," ucap Andre, di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).

Menurut dia, Muhamad Taufik merupakan kader partainya yang berpengalaman di DKI. Taufik juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI. Dengan pengalaman itu, diyakini Taufik mampu menggantikan Sandiaga di pemerintahan.

"Saya rasa beliau cocok bisa bekerja sama dengan mas Anies sebagai Gubernur DKI. Apalagi hubungan beliau berdua juga sangat harmonis dan baik," kata Andre.

Meski demikian, Gerindra akan membahas posisi cawagub dengan PKS terlebih dahulu. Juga berdiskusi dengan Anies.

"Karena partai pengusungnya dua jadi kemungkinan bang Taufik dan nama dari PKS. Yang pilih DPRD dulu. Akan didiskusikan bersama-sama. Jadi PKS Gerindra bersama mas Anies akan berdiskusi siapa yang akan kita calonkan. Karena bagaimanapun juga kan mas Anies sebagai user sebagaipenggunanya, partner yang bekerja sama tentu harus diajak bicara. Karena ini kan soal chemistry yah cocok-cocokkan gitu lho. Mungkin dalam waktu berapa minggu lagi ya," pungkasnya. (Ira Safitri)