Mekah, MERDEKANEWS - Hingga kini sudah 172.251 jamaah berada di tanah suci. Dari jumlah tersebut 52 dinyatakan wafat dan sekitar 825 harus dirawat karena kelelahan.
Data yang dihimpun Siskohat Ditjen PHU Kemenag, jemaah haji wafat paling banyak dari Embarkasi Solo (SOC) mencapai 14 orang. Berikutnya asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan Surabaya (SUB) masing-masing sembilan orang.
Dan, asal embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Makassar (UPG), dan Medan (MES) wafat empat orang masing-masing embarkasinya.
Sedangkan asal Embarkasi Palembang (PLM) wafat tiga orang, sementara masing-masing wafat satu orang dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ), Batam (BTH), dan Padang (PDG). Sementara dua diantara jamaah yang wafat merupakan jamaah haji khusus.
Jamaah yang wafat berkisar pada usia 65,8 tahun. Jamaah termuda yang wafat sejauh ini berusia 53 tahun dan paling tua 86 tahun dan berasal dari Embarkasi Solo.
Hingga Sabtu (11/8) ini, sebanyak 172.251 jamaah telah tiba di Tanah Suci. Mereka tiba bersama 2.140 petugas pendamping dari embarkasi dalam 428 kloter.
Dengan jumlah itu, tersisa 80-an kloter yang belum berangkat dari Tanah Air. Kedatangan terakhir kloter dijadwalkan para 16 Agustus nanti.
“Mudah-mudahan dengan sinergi petugas Arab Saudi dan Indonesia kedatangan bisa lancar hingga akhir,” kata Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat, Sabtu (11/8).
Jantung dan Stroke
Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama jamaah haji Indonesia. Penyakit ini didominasi oleh jantung dan stoke.
"Untuk yang di rumah sakit Arab Saudi, ada 87 jemaah. Banyak karena penyakit cardiovascular," ujar Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Nirwan Satria, di Mekah, Sabtu (11/8/2018).
Penyakit kardiovaskular ada banyak macamnya. Namun, beberapa yang paling sering muncul adalah penyakit jantung dan stroke. Selain penyakit ini, kata Nirwan, jemaah Indonesia yang dirujuk ke rumah sakit di sekitar Mekah banyak yang terkena bronkopnemonia.
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, yaitu infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Bronkopneumonia dapat dipicu juga oleh beberapa faktor risiko seperti usia seseorang, lingkungan, gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu.
Adapun untuk di kantor KKHI, ada total 140 jemaah yang sedang dirawat. Total jemaah yang dirawat maupun menjalani perawatan lebih dari 800 orang. "Total yang sudah dirawat 825 orang," ujar Nirwan.
(Ira Safitri)
-
BPJPH Pastikan Implementasi Wajib Halal Oktober 2024 sebagai Peluang Perluasan Sinergi Produk Halal Tahap pertama implementasi Wajib Halal di Indonesia akan dimulai pada 18 Oktober 2024
-
Kemenag Cairkan Dana BOS dan PIP Pesantren Tahap I Sebesar Rp220 Miliar Program BOS Pesantren adalah salah satu bukti kehadiran negara terhadap pesantren yang selama ini terus memberikan perhatian
-
Kemenag: 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Terbit Per hari ini, kita sudah mengajukan permohonan penerbitan visa untuk 134.960 jemaah
-
Kemenag Libatkan Penghulu dan Penyuluh Jadi Aktor Resolusi Konflik Keagamaan SPARK dirancang untuk mempertajam kepekaan dan kecakapan teknis para penyuluh dan penghulu dalam membuat keputusan ketika menghadapi atau mencegah konflik
-
Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Alami Kenaikan Berkat Tujuh Aksi Perbaikan Ini Irjen Kemenag Faisal menyebut ada tujuh aksi perbaikan pengawasan yang dilakukan dan itu berdampak positif