merdekanews.co
Rabu, 08 Agustus 2018 - 01:07 WIB

Sekolah Dilarang Paksa Siswa Sumbangan Beli Sapi Kurban

Sam Hamdan - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Pihak sekolah dilarang memaksa siswanya untuk sumbangan sapi kurban. Jika ketahuan maka pihak sekolah akan dikenakan sanksi.

Jelang Idul Adha, banyak sekolah yang meminta sumbangan paksa untuk membeli sapi kurban. Dinas Pendidikan DKI Jakarta melarang sekolah memungut sumbangan kurban kepada siswa dengan paksaan.

Sumbangan hanya boleh dipungut dengan keikhlasan. Sebab, bisa untuk mendidik siswa agar peduli kepadawarga miskin.

Sumbangan dari siswa-siswi untuk Hari Raya Idul Adha 1939 H boleh diterima, asalkan seikhlasnya.

“Sekolah sudah dipanggil. Namanya sumbangan itu, tidak ada sumbangan ‘susu tante’, sumbangan sukarela tanpa tekanan, tetapi ada minimal sekian,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Bowo Irianto, Selasa (7/8/2018).

Bowo mengatakan, sumbangan yang dibuka pihak sekolah seharusnya mengajarkan kurban dan amal.

Karenanya, dia mengimbau sekolah-sekolah di seluruh Jakarta untuk tidak memaksa siswanya berkurban.

“Yang mereka memang mau dan bersedia, berkurbanlah. Tapi Jangan sampai mereka kemudian diminta didorong untuk berkurban, tetapi malah jadi korban,” ujar Bowo.

Ketua DPRD DKI Jakarta H. Prasetio Edi Marsudi mengatakan Hari Raya Idul Adha merupakan hari besar umat Islam. Adanya sumbangan untuk memupuk kepedulian berbagi antar sesama terutama warga miskin,sudah menjadi keharusan.

“Kepedulian memang harus dipupuk dari sekarang. Berkurban merupakan salah satu ajang untuk saling berbagi dan memupuk kepedulian siswa kepada warga tidak mampu. Tapi jumlah sumbangannya sebaiknya tidak ditentukan harus seikhlasnya. Yang paling tidak boleh adalah memaksa siswa,” katanya. (Sam Hamdan)