merdekanews.co
Kamis, 01 Mei 2025 - 21:15 WIB

Program Dedi Mulyadi Resmi Berlaku, 39 Siswa Bermasalah Purwakarta Dikirim ke Barak Militer

Jyg - merdekanews.co
Sebanyak 39 siswa bermasalah dikirim ke Barak Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta, Jawa Barat. (Foto: MI)

Purwakarta, MERDEKANEWS -- Program siswa nakal dikirim ke barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mulai diterapkan pada Kamis (01/05). Sebanyak 39 siswa bermasalah dikirim ke Barak Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta, Jawa Barat. 

Ke-39 siswa diantar orang tua masing-masing serta Bupati Purwakarta, Seful Bahri Binjen. Terhadap ke-39 siswa tersebut akan dilakukan pembinaan karakter melalui pendidikan semi militer.

"Hari ini kita mulai pendidikan semi militer, sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi," kata Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, di Purwakarta, Kamis (01/05).

Ia menyampaikan, Pemkab Purwakarta sudah siap untuk melaksanakan kebijakan pendidikan semi militer untuk para pelajar. Sehingga hari ini mulai dilaksanakan. Pendidikan semi militer untuk para pelajar itu diterapkan paling cepat selama enam bulan dan paling lama selama satu tahun.

"Semoga dengan pendidikan militer ini, para siswa bisa merubah kebiasaan buruk menjadi berperilaku baik. Dan menghormati orang tuanya, tidak melawan dan tidak nakal lagi," katanya.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing pelajar dibawa ke markas TNI dengan ditemani orang tuanya.

Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, mengatakan, pada tahap awal program pembinaan atau pendidikan semi militer ini diikuti sekitar 30-40 pelajar. "Mereka dibina langsung oleh anggota TNI dari Resimen Armed," katanya.

Disebutkan, kegiatan itu terlaksana atas kesepakatan antara Dinas Pendidikan Purwakarta, Kantor Cabang Dinas Wilayah IV Disdik Jawa Barat, Kementerian Agama, hingga Dewan Pendidikan.

Menurut dia, semua pihak sepakat dan sepaham kalau pendekatan militer diperlukan, untuk menanamkan kembali nilai-nilai disiplin di kalangan pelajar. Termasuk menanamkan rasa tanggung jawab dan nasionalisme yang dinilai mulai luntur di kalangan generasi muda.

(Jyg)