
Jakarta, MERDEKANEWS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kalau website-nya sering diserang hacker. Serangan itu terjadi setiap menit. Bagaimana soal pengamanan server hasil Pilpres 2019?
Ketua KPU Arief Budiman mengakui bahwa website https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018 yang disediakan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi proses rekapitulasi suara pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 kerap mendapatkan serangan.
Karena itu, KPU melakukan sistem buka tutup atau hidup dan mati untuk mengantisipasi serangan tersebut.
“Itu cara kami menghadapi serangan yang datang bukan hanya tiap hari dan tiap jam, tapi tiap menit menyerang kami. Jadi kami buka, tutup, serangan dibersihkan,” kata Arief saat diskusi Pilkada, Kotak Kosong, dan Pilpres di Jakarta, Sabtu (30/6).
Menurut dia, kalau dibuka terus tentu akan merepotkan. Sebab, serangan akan semakin mudah dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan penyerangan.
Akibatnya, nanti banyak masyarakat yang tidak bisa melihat. “Jadi mohon maaf kalau masih sering buka tutup. Bukan karena kami tidak transparan menginformasikan, tapi ini strategi seperti yang disampaikan ahli (teknologi informasi),” ungkap Arief.
Dia mengatakan secanggihnya sistem teknologi informasi, tetap saja ada orang yang berupaya melakukan serangan. Arief mengakui beberapa hari ini memang website tersebut sering diserang.
“Tapi, kami lakukan upaya menangkal, membersihkan, menangkis serangan. Salah saunya on-off strategy,” katanya.
Founder Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan persoalan server up and down itu bisa saja dianggap menyimpan misteri. Menurut dia, hal itu bisa menyebabkan orang berpikir macam-macam.
Dia mengatakan memang pertimbangan KPU melakukan strategi hidup dan mati itu masuk akal. Namun, ia mengatakan, akan lebih baik jika dibiarkan terus online sambil mengatasi serangan.
Hendri mempertanyakan, apakah saat server dimatikan itu kemudian terjadi perubahan angka perolehan suara. “Jangan sampai, pas mati kemudian hidup lagi, angka berubah dan penambahan,” kata Hendri mempertanyakan.
Sedangkan Arief mengatakan, bisa saja digunakan strategi dihidupkan terus sambil mengatasi serangan. Namun, ia mengatakan, berdasarkan saran ahli sebaiknya dilakukan strategi hidup dan mati.
“Supaya lebih cepat menangkalnya,” kata Arief. Dia pun membantah terjadi upaya penambahan angka perolehan suara dengan strategis hidup mati di website tersebut. “Tidak. Memang kami mau ngapain?” jawab Arief (Ira Safitri)
-
Terungkap, SIPP PN Jakpus sebut Fakta Berbeda Kasus NCD Bodong Hary Tanoesoedibjo Dalam data berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Pusat, menyebut hal sebaliknya dari klaim perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo tersebut.
-
Salah Satunya ASN, Ini Peran 3 Tersangka Pegawai KPK Gadungan FFF (50) aparatur sipil negara (ASN) Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
-
18 Personel Polri Diduga Terlibat Kasus Pemerasan, Jenderal Listyo Sigit Tak Ragu Tindak Tegas Para Pelaku Terhadap pelanggaran-pelanggaran, saya kira kita juga tidak pernah ragu untuk melakukan tindakan tegas dan itu menjadi komitmen kami
-
Polisi Pemeras WN Malaysia di DWP 2024 Harus Dipecat dan Dihukum Berat! Para pelaku sudah mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional, karena yang mereka peras bukan warga Indonesia, tapi warga Malaysia
-
Polisi Diingatkan Jangan Peras Masyarakat dengan Dalih Pemeriksaan Narkoba! mengingatkan polisi tidak memanfaatkan pemeriksaan narkoba untuk memeras masyarakat