merdekanews.co
Kamis, 23 November 2017 - 22:27 WIB

Sri Mulyani Antara Semangat Jokowi dan Mental Pecundang

Tempo - merdekanews.co
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Jakarta, MerdekaNews - Siapa pun mengenal sosok Sri Mulyani dan kiprahnya di dunia ekonomi. Menteri Keuangan pada kabinet Presiden Joko Widodo ini punya rekam jejak segudang untuk menjelaskan perannya di Indonesia ataupun internasional.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia yang melihat begitu banyak kondisi moneter dan daya saing tiap negara di dunia dalam bidang ekonomi ini bersedia meninggalkan posisinya itu ketika diminta pulang Jokowi dan bekerja kembali untuk negeri ini.

Sri Mulyani, perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962, pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes 2008 dan wanita paling berpengaruh kedua di Indonesia versi majalah Globe Asia, Oktober 2007.

Namun pengalaman Sri Mulyani di dunia internasional itu justru membuat dia tak mampu menutupi kekagumannya pada Jokowi. Sri Mulyani buka kartu mengenai kekagumannya terhadap semangat Presiden yang selalu ingin berkompetisi di era globalisasi sekarang ini.

"Saya kagum dengan semangat kompetisi Presiden Jokowi. Semangat seperti itulah yang harus tertular pada kita semua. Jangan punya mental pecundang," kata Sri Mulyani dalam kuliah umum yang diselenggarakan organisasi kemasyarakatan Pro-Jokowi (Projo) di Wisma Antara, Jakarta, Rabu malam, 22 November 2017.

Menurut Sri Mulyani, semangat berkompetisi itu menunjukkan pemerintah tidak minder untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang siap berkompetisi dengan pesaingnya. Semangat untuk bersaing tersebut salah satunya diwujudkan melalui upaya membuka ekonomi.

Sri Mulyani berujar, pemahaman mengenai komposisi perekonomian menjadi penting supaya negara mampu berkompetisi ketika membuka ekonominya. Ia berpendapat, tidak ada negara yang menjadi besar dan sejahtera jika ekonominya tertutup.

"Semua negara yang menjadi kaya dan makmur adalah negara yang terbuka serta mampu berkompetisi dan keep moving. Ini seperti nature dari manusia," ucap Sri Mulyani.
  (Tempo)