merdekanews.co
Senin, 18 Juni 2018 - 01:33 WIB

109 Petugas Berburu

Sulitnya Mencari Buaya Yang Berenang ke Arah Laut Ancol?

Ira Safitri - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Geger buaya masih terjadi. Buaya yang sempat viral karena berenang ke Pantai Ancol itu masih diburu petugas gabungan.

Saat ini sudah ada tim dari ratusan personil gabungan dikerahkan untuk memburu buaya yang dikabarkan berkeliaran di Perairan Teluk Jakarta. Personil yang terdiri dari sejumlah instansi di antaranya Polres Kepulauan Seribu , TNI AL , Damkar dan Tim dari Ragunan.

“Ada 109 personil gabungan yang terlibat dalam rangka pencarian dan penangkapan buaya yang muncul di Teluk Jakarta,” kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Victor Siagian, Minggu (17/6).

AKBP Victor Siagian menjelaskan patroli ini merupakan inisiatif gerak cepat, mencegah hal-hal yang tak diinginkan setelah video buaya viral di media sosial. Menurut Victor, Polres Kepulauan Seribu saat ini menjadi posko pencarian buaya.

“Pembagian tugas zone dan wilayah agar lebih efektif dan efisien. Dalam kegiatan pencarian buaya ini kita libatkan dari pencinta satwa, pihak Ragunan, dan unsur terkait,” ungkap Victor.

Pencarian buaya dengan menyisir kawasan Ancol telah dilakukan personel gabungan , namun hingga saat ini buaya tersebut belum kunjung ditemukan.

Publik dibuat heboh dengan munculnya buaya berukuran 2,5 meter yang muncul di Dermaga Pulau Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang hingga saat ini masih berkeliaran.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku, kalau pemprov sudah meminta pawang buaya dari Ragunan untuk turun. "Sedang dicari sudah ada pawang buaya. Masyarakat saya harap tidak cemas," akunya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar  pun ikut angkat bicara. Menteri LHK, meminta agar hewan tersebut tidak ditembak. Namun, perlu disiapkan langkah evakuasi segera agar tidak mengancam keselamatan masyarakat sekitar.

“Kami sudah meminta ke pihak Lantamal untuk tidak menembak dengan senjata api ke satwa tersebut. Karena berada di air asin yang bukan habitatnya, lama-lama buaya itu bisa mati,” kata Menteri Siti Nurbaya,  di Jakarta, Sabtu (16/6/2018).

“Karena berada di perairan umum, maka buaya perlu dievakuasi untuk alasan keselamatan masyarakat,” tambahnya.

Langkah-langkah evakuasi kata Menteri Siti dikoordinasikan dengan Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut) dan Manajemen  Taman Impian Jaya Ancol. Selain itu sedang dilakukan identifikasi kejadian tersebut oleh Lembaga Konservasi.

“Hari ini tim lapangan KSDAE masih standby di lapangan dengan pihak manajemen Ancol dan Lantamal. Jaring-jaring pengaman ke batas Ancol juga sudah terpasang,” kata Menteri Siti.

Hingga kini belum diketahui fenomena apa yang menyebabkan buaya tersebut berkeliaran di sekitar pantai atau laut. Untuk itu ia telah meminta Dirjen KSDAE dan Direktur terkait untuk terus mencari informasi apakah buaya tersebut dilepas, terlepas atau ada hal lainnya.

“Pada dasarnya buaya merupakan satwa air tawar. Diperkirakan buaya lepas dari penangkaran atau lepas waktu banjir. Ini akan kita selidiki,” kata Menteri Siti.

“Saya sudah minta jajaran terkait untuk mengecek semua lembaga konservasi atau penangkaran di sekitar Pluit. Karena sangat kecil sekali kemungkinan buaya tersebut berada di lokasi tersebut karena faktor alam,” tutupnya.

 
(Ira Safitri)