Mensos Prihatin Penderita Gangguan Jiwa Masih Banyak Dipasung

Sukabumi, MERDEKANEWS -Selain sigap terhadap korban bencana, Idrus Marham juga peduli terhadap nasib orang yang mengalami gangguan jiwa. 

Dalam kunjungannya, ke Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih Palabuhanratu Sukabumi,Jumat (25/5/2018), Idrus menyerahkan bantuan senilai Rp80 juta. Bantuan ini akan dialokasikan untuk biaya makan orang dengan gangguang jiwa (ODGJ) yang di rawat di Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, selama satu tahun.

"Bantuan ini diterima langsung oleh ketua Panti Deni Solang. Sesuai arahan Presiden, mereka harus diurus bersama-sama pemda, pemerintah pusat, dan pengusaha melalui CSR mereka," kata Mensos saat meninjau Panti ODGJ.

Panti yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat itu, menempati bekas gedung SMK Pelayaran Palabuhanratu yang dipinjamkan pemda. Karena itu, kata dia perlu ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta dunia usaha perlu bersinergi untuk menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Pemda sudah siapkan lahan 2.000 ha, maka pengelola segera siapkan rancangan dan nanti kita sama-sama urun rembug segera diselesaikan. Karena disini sudah ada 112 orang dengan gangguan jiwa," katanya.

Mengingat kondisi yang serba terbatas tersebut, Mensos mengajak semua pihak untuk melakukan yang terbaik dalam menangani ODGJ. 

"Kami tidak ingin membiarkan mereka berkeliaran di tengah jalan, negara harus hadir. ODGJ harus bebas pasung pada 2019," kata Mensos.

Menurut Mensos, pemerintah punya komitmen yang kuat untuk mencapai target tersebut. Saat ini, masih banyak ODGJ yang dipasung dan tidak mendapatkan penanganan yang baik.

Sementara Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto mengatakan,  upaya yang dilakukan pemerintah untuk target bebas pasung yaitu bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan agar memastikan obat-obatan untuk ODGJ terpenuhi. 

"Mereka yang dipasung rata-rata karena ODGJ ini masih aktif, kadang-kadang menyerang juga jadi membutuhkan obat-obatan. Kami juga melakukan pendekatan dengan pemda," ujar Edi (Hadrian)