Jakarta, MerdekaNews - Ketua Umum Osman Sapta Odang alias OSO kembali sumringah. Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN menolak gugatan yang diajukan oleh Hanura kubu Sarifuddin Sudding dan Daryatmo.
Dengan putusan itu kubu Ketua Umum Osman Sapta Odang alias OSO meminta agar Suding dan Daryatmo tidak mengatasnamakan diri dengan predikat Hanura karena sudah tidak diakui lagi secara hukum.
"Tadi pagi keluar putusan penetapan dari PTUN ternyata permohonan itu pada pagi tadi ditolak oleh majelis hakim. Ini menunjukkan bahwa kepengurusan mereka tidak diakui," kata Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Sutrisno Iwantono, di kantor DPP Hanura, Jakarta, Kamis 17 Mei 2018.
Putusan PTUN semakin memperkuat Surat Keputusan Menkmham yang sejak awal dipegang kubu OSO. Ia menegaskan bahwa putusan PTUN memastikan SK kepengurusan yang dikeluarkan Kemenkumham belum dicabut secara hukum.
"Suding dan Daryatmo sudah tidak bisa mengatasnamakan Hanura lagi," katanya.
Sutrisno mengatakan, sifat putusan PTUN tersebut adalah final.
"Ini menunjukkan bahwa kepengurusan mereka tidak diakui dan SK Menteri Hukum dan HAM yang menyatakan Ketua Umumnya Oesman Sapta Odang dan Sekjennya Herry Lontung Siregar itu masih sah dan belum dicabut," ujar Sutrisno.
Atas putusan PTUN ini Partai Hanura kubu OSO dinilai bisa melangkah lebih jelas pada tahun politik untuk menyongsong Pemilu 2019.
"Putusan hari ini semakin meneguhkan kita agar semua pihak tetap lurus bekerja sesuai dengan program yang sudah disepakati serta diputuskan dalam rakernas. Kami yakin dengan ini kita semakin kokoh semakin maju ke depan dan kita bisa memenangkan Pemilu 2019," kata dia.
Meskipun PTUN memenangkan kubu OSO. Sutrisno mengatakan pihaknya tetap membuka ruang bagi kubu Suding dan Daryatmo untuk bergabung. (Sam Hamdan)
-
Lakukan One on One Meeting, Dirut BRI Sunarso & CEO Microsoft Satya Nadella Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia Transformasi digital telah membantu mendongkrak industri perbankan dengan cepat, meningkatkan inklusi keuangan, dan memberdayakan usaha ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah yang merupakan salah satu fokus utama BRI
-
Indonesia-Microsoft Jajaki Peluang Pengembangan Teknologi AI dan Talenta Digital Microsoft memiliki pusat penelitian dan pengembangan Asia-Pasifik yang diharapkan dapat dibangun juga di Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN)
-
Pelaku Minta Maaf, Polisi Ungkap Motif Kasus Penistaan Agama TikTokers Galih Loss pemilik akun @galihloss3 telah membuat video klarifikasi permintaan maaf terkait video tersebut
-
Indonesia Jabarkan Solusi Kesenjangan Pembiayaan Pembangunan di UN ECOSOC Global Blended Finance Alliance (GBFA) merupakan aliansi untuk mendorong solusi mengatasi isu terbatasnya pembiayaan pembangunan berkelanjutan melalui pembiayaan campuran
-
Community Policing : Filosofi dan Strategy Crime Prevention Polisi dalam pelayanannya kepada publik merupakan ikon atau simbol: kemanusiaan, peradaban dan keteraturan sosial. Polisi dalam pemolisiannya dilihat dari tingkat profesionalismenya, kecerdasannya, moralitasnya dan modernitasnya