
Jakarta, MERDEKANEWS -- Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 Idul Fitri atau pada Jumat, 28 Maret 2025 dengan perkiraan jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, usai peninjauan Posko Terpadu Km 47 Tol Cikampek, Jawa Barat pada Rabu kemarin mengatakan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sudah siap menerapkan contraflow, ganjil genap hingga one way nasional untuk memastikan pemudik aman dan selamat sampai ke tujuan.
"Kita tetap mengantisipasi apabila terjadi kepadatan tadi di Km 50 sebagai daerah untuk memantau, dan kita sudah siapkan berbagai macam rekayasa, mulai dari peraturan ganjil genap yang sudah berjalan karena sudah ada SKB-nya," kata Kapolri.
Sebagai catatan, rekayasa lalin sudah diberlakukan sejak Rabu (26/03) kemarin. Skema yang akan diberlakukan situasional, disesuaikan dengan kondisi kepadatan kendaraan pemudik di tol.
Listyo menjelaskan, ada batasan dalam penerapan one way dan contraflow di tol. One way akan diberlakukan jika kepadatan kendaraan pemudik sudah lebih dari 8.000. "Ketika (kendaraan) masih di bawah 7.000 kita contraflow, pada saat sudah di atas 8.000 baru kita lakukan one way," katanya.
Kapolri juga menambahkan, berbagai inisiatif pemerintah, termasuk pemberian insentif diskon tarif, telah membantu membantu mengurai kepadatan lalu lintas sejak awal. Dia yakin arus lalu lintas saat puncak arus mudik bisa terkelola dengan baik.
"Kita harapkan ini juga bisa membantu mengurai puncak arus mudik yang nanti diperkirakan H-3 atau tanggal 28," kata Kapolri.
Sebagian besar pemudik diperkirakan akan bepergian lewat jalur darat. Rinciannya, mobil pribadi sebanyak 33,69 juta orang (23 persen), bus sebanyak 24,76 juta orang (17 persen), dan sepeda motor sebanyak 12,74 juta orang (9 persen).
Waktu puncak arus mudik tahun ini tidak jauh berbeda dengan Lebaran sebelumnya. Pada 2024, mobil pribadi yang meninggalkan Jakarta dan sekitarnya jatuh pada H-4 Idul Fitri dengan jumlah kendaraan yang melintasi jalan tol mencapai lebih dari 255 ribu unit. Pada 2023, puncak mudik terjadi pada H-3 Lebaran.
Tujuan pemudik adalah wilayah di Pulau Jawa. Rinciannya, Jawa Tengah sebanyak 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 persen), dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen).
Di luar titik utama kemacetan seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cikopo-Palimanan, terdapat titik lain di Pulau Jawa yang juga berpotensi menjadi lokasi kemacetan.
-
Mbah Tupon Jadi Korban: Jangan Sampai Tanah Rakyat Habis Dicuri Mafia Tanah! Dia pun meminta Polri dan Kementerian ATR/BPN menaruh atensi penuh terhadap kasus tersebut, karena jangan sampai tanah rakyat habis dicuri oleh mafia tanah
-
Alasan Bareskrim Tidak Menahan 9 Tersangka Pemalsuan Sertifikat Pagar Laut Bekasi Dikarenakan para tersangka kooperatif dan belum ada kesepahaman antara penyidik dan Kejaksaan dalam melihat konstruksi perkara pagar laut
-
Hari Transportasi Nasional 2025: Hari Ini Gratis Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta Pemprov Jakarta menggratiskan tarif transportasi publik, seperti Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta
-
Hutama Karya Catat 2,9 Juta Kendaraan Lintasi JTTS Selama Mudik dan Balik Lebaran 2025 Hutama Karya Catat 2,9 Juta Kendaraan Lintasi JTTS Selama Mudik dan Balik Lebaran 2025
-
Kapal Pesiar MV. Nautica Sandar di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur Gerbang Maritim Wisata Dunia Kapal Pesiar MV. Nautica Sandar di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur Gerbang Maritim Wisata Dunia