
Jakarta, MERDEKANEWS -- Setelah minggu lalu melakukan kunjungan ke sarana penjualan pangan buka puasa (takjil) di Bendungan Hilir Jakarta dan Mappanyukki Makassar, hari ini Senin (17/3/2025), Kepala BPOM Taruna Ikrar meninjau salah satu gudang e-commerce yang terletak di daerah Cawang, Jakarta Timur.
Peninjauan sarana ini merupakan wujud komitmen BPOM dalam menjaga keamanan dan mutu pangan, khususnya dengan meningkatkan pengawasan selama bulan Ramadan untuk melindungi masyarakat.
BPOM telah memulai rangkaian intensifikasi pengawasan pangan Ramadan dan Idulfitri 1446H/2025 sejak 24 Februari 2025. Sebanyak 76 unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia turun ke lapangan, memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat, terutama selama bulan suci Ramadan dan menjelang Idulfitri. Kegiatan intensifikasi ini akan berlangsung hingga 26 Maret 2025.
Taruna Ikrar menyebutkan bahwa kunjungan kali ini, selain dalam rangka intensifikasi pengawasan, juga sebagai bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi. “Kami dari BPOM sudah menerbitkan Pedoman Audit Internal dan Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik,” ungkapnya. Pedoman tersebut diserahkan Kepala BPOM kepada pihak e-commerce untuk diterapkan dan diimplementasikan.
Taruna Ikrar lebih lanjut menjelaskan, intensifikasi pengawasan dilakukan secara intensif dan terfokus pada momen-momen tertentu yang memiliki risiko tinggi, seperti menjelang hari raya keagamaan atau saat terjadi isu keamanan pangan tertentu. “Selain mengawasi takjil, BPOM juga mengawasi pangan kemasan yang ada di retail,” tukas Kepala BPOM.
Pemeriksaan takjil dilakukan secara sampling dengan indikator kandungan zat atau bahan berbahaya, misalnya formalin, boraks, atau zat pewarna berbahaya. Jika terbukti mengandung bahan berbahaya, maka BPOM akan lakukan pembinaan lebih lanjut terhadap pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.
Sementara itu, pemeriksaan di supermarket, minimarket, atau sarana distribusi lainnya difokuskan pada produk pangan kemasan. Pengawasan ini mencakup pemeriksaan terhadap kemasan, label, izin edar, serta kedaluwarsa produk pangan olahan yang dikemas.
Kepala BPOM menekankan pentingnya mengawasi dan mengecek kedaluwarsa. “Menjelang Ramadan dan Idulfitri, terjadi peningkatan penjualan. Kekhawatiran kita ada produk-produk yang sudah expired, cuci gudang, dia menjual semuanya,” tukasnya.
“Hari ini kita tiba-tiba datang ke salah satu storage atau gudang penyimpanan dan cek semuanya. Apakah produknya sesuai dengan ketentuan, penyimpanan produknya apakah sudah sesuai, misalnya di tempat dingin atau tempat biasa,” jelas Taruna Ikrar.
“Sekarang kan banyak yang mengirim hampers atau parsel yang kedaluwarsanya ada di produk yang tidak bisa dilihat [karena tersembunyi]. Ada imbauan, Pak?” satu pertanyaan diajukan oleh rekan media yang hadir di lokasi. Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala BPOM menegaskan penjual parsel harus menyiapkan parsel dengan produk pangan olahan yang memenuhi persyaratan, yaitu legal atau memiliki izin edar, kemasannya baik, labelnya jelas, dan belum kedaluwarsa.
“Saya mengerti teman-teman pengusaha ingin mencuci gudang. Tapi kalau kita dapati [melanggar aturan], tentu BPOM bisa menindak sesuai aturan. Cuci gudang boleh, tapi jangan sampai merusak kesehatan pangan,” tekan Taruna Ikrar. “BPOM tegas, bekerja keras untuk rakyat Indonesia,” pungkasnya.
-
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG pihaknya bertugas untuk membina para petugas, mulai dari pemantauan guna pencegahan, hingga mitigasi risiko keracunan
-
BPOM Paparkan Kronologi Temuan Produk Makanan Olahan Mengandung Babi Temuan tersebut diperoleh dari hasil pengawasan rutin BPOM soal keamanan pangan, termasuk kesesuaian label halal
-
BPJPH: Penarikan 9 Produk Mengandung Unsur Babi adalah Wujud Penegakan Regulasi Jaminan Produk Halal Kami (BPJPH) dan BPOM terus berkoordinasi dalam melaksanakan pengawasan produk yang beredar di tengah masyarakat
-
BPOM dan Kadin Indonesia Matangkan Persiapan Industri Obat dan Makanan Sukseskan World Expo 2025 Osaka BPOM dan Kadin Indonesia Matangkan Persiapan Industri Obat dan Makanan Sukseskan World Expo 2025 Osaka
-
BPOM Imbau Masyarakat Melapor Bila Temui Produk Pangan Olahan Dicurigai Tidak Aman mengimbau publik agar segera melapor apabila menemui produk di pasaran, terutama produk pangan olahan, yang dicurigai tidak aman