merdekanews.co
Sabtu, 21 Oktober 2017 - 19:08 WIB

Keran Ekspor Dibuka, Pengrajin Rotan dalam Ancaman

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Pengrajin rotan

Cirebon, MerdekaNews -Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menolak kebijakan Menteri Perdagangan Enggartyasto Lukita tentang ekspor bahan baku rotan. Baik yang berbentuk bahan baku setengah jadi atau bahan baku mentah. Kalau ekspor dibuka, perajin dalam negeri bakal kelimpungan.

"Energi kita jangan dipakai untuk memikirkan bagaimana ekspor bahan baku, lebih baik energi kita dipakai untuk bagaimana meningkatkan ekspor produk jadinya," kata Ketua Umum HIMKI, Sunoto di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2017).

Sonoto mengatakan, jangan setiap pergantian menteri juga ganti kebijakan. Dulu, bahan baku dilarang ekspor sekarang muncul rencana ekspor bahan baku. Tentu saja, kebijakan tersebut tidak arif.

"Kalau bisa direalisasikan jangan kebijakan itu dibuka tutup dan dari Kementerian Perdagangan jangan sampai ekspor bahan baku rotan dibuka kembali," tutur Sunoto.

Ketika ditanya mengenai peraturan Kemendag No 38, Sunoto mengatakan, kalau bahan baku yang dibolehkan diekspor itu yang setengah jadi, jelas keliru. Apabila bahan yang setengah jadi, seharusnya sudah berbentuk kerajinan rotan, tidak hanya bahan polesan saja.

"Yang namanya produk setengah jadi itu produk yang sudah berbentuk furniture tapi belum difinising, itu namanya setengah jadi, tidak bahan yang sudah dipoles," katanya.

"Tapi kalau masih bahan baku rotan yang dipoles itu masih namanya bahan baku belum menjadi produk dan tidak bisa dikatakan setengah jadi tentu tidak boleh diekspor kalau masih bahan baku," ujarnya.

Dia menambahkan buat Himki tidak ada semangat dengan ekspor bahan baku, yang semangat adalah menciptakan daya serap bahan baku di hilir.

Yaitu dengan menggunakan produk rotan baik untuk kementerian, instansi dan BUMN, termasuk sekolah. "Kalau semua menggunakan mebel dari rotan maka daya serap rotan di hilir itu akan semakin terserap secara signifikan," katanya lagi.

  (Setyaki Purnomo)