
Jakarta, MERDEKNEWS -- Dedi Mulyadi telah resmi menjabat Gubernur Jawa Barat setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (20/02), bersama 961 kepala daerah lainnya.
Dedi sudah ambil ancang-ancang begitu pelantikan dirinya sebagai orang nomor satu di Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini mengungkap, dirinya menemukan ada sejumlah anggaran tidak wajar di daerahnya.
KDM memberikan contoh anggaran pembangunan ruang kelas baru yang mencapai Rp 60 miliar. Sementara anggaran untuk pembelian alat telekomunikasi sekolah malah mencapai Rp730 miliar.
"Misalnya begini, bantuan membangun ruang kelas baru Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasi sekolah Rp 730 miliar. Itu kan aneh," ungkap KDM, di Istana, Jakarta, Kamis (20/02).
"Kelas belum ada perangkat, digital disiapin, aplikasi-aplikasi kita mulai hapuskan kalau enggak bermanfaat bagi kepentingan publik," sambungnya.
Selain itu, ia juga mengumumkan penghapusan anggaran untuk baju dinas Gubernur Jabar yang selama ini mencapai Rp 150 juta. Dia menegaskan langkah ini sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran.
"Anggaran kunjungan luar negeri Rp 1,5 miliar dinolkan, anggaran perjalanan dinas Rp 1,8 miliar disisain hanya Rp 700 juta," ujar dia.
Selain itu, KDM juga menekankan bahwa pihaknya tidak perlu lagi melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kepentingan pemerintahan.
Ia juga meminta jajaran pemerintahannya untuk menghentikan kegiatan yang berkedok studi banding dan seminar yang dinilai tidak produktif. "Untuk penuhi kebutuhan warga Jawa Barat, karena kegiatan begitu berpuluh tahun tak hasilkan apapun kecuali SPJ," ucapnya.
-
Dijadikan Syarat oleh Dedi Mulyadi Bagi Penerima Bansos, MUI Jabar: Vasektomi Haram sterilisasi pada pria atau vasektomi sangat tidak diperbolehkan atau haram dalam pandangan Islam
-
Program Dedi Mulyadi Resmi Berlaku, 39 Siswa Bermasalah Purwakarta Dikirim ke Barak Militer Sebanyak 39 siswa bermasalah dikirim ke Barak Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta
-
Jangan Bikin Anak Kalau Tidak Sanggup Menafkahi, Dedi Mulyadi Syaratkan Vasektomi Suami Penerima Bansos ketika seseorang menikah maka harus bertanggung jawab atas kehamilan, kelahiran dan pendidikan anak-anaknya
-
Respons Dedi Mulyadi Diancam Dibunuh: Risiko Seorang Pemimpin Kalau ada ancaman itu, ya risiko bagi seorang pemimpin. Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu
-
Sopir Angkot Bogor Minta Persoalan Pungli Kompensasi Diralat, Dedi Mulyadi Tancap Gas: SELIDIKI! Kalau ada pengembalian, itu artinya didahului oleh pengambilan. Satu kata dari saya: SELIDIKI!!!