merdekanews.co
Sabtu, 12 Mei 2018 - 01:13 WIB

1.924 Lansia Dapat KLJ Dari Anies, Kecebong Jangan Baper

Ira Safitri - merdekanews.co
Anies saat memberikan KLJ secara simbolis.

 

Jakarta, MerdekaNews - Kartu Lansia Jakarta (KLJ) kembali dibagikan. Ada 1.924 yang mendapatkan kartu sakti tersebut pada Jumat (11/5/2018). 

Untuk menghindari penumpukan distribusi dibagi menjadi dua tahap, yang dilakukan di 10 kecamatan. Para lansia mendapatkan Rp600 ribu per bulan dari KLJ.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin mengakui pihaknya melakukan pendistribusikan KLJ. Pemberian ini di dikonsentrasi di kecamatan yang sudah ditentukan gerai-gerainya oleh Bank DKI.

“Di Jakarta Selatan total ada 3.831 lansia yang akan mendapatkan KLJ. Dalam pendistribusian ini kami lakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan hari ini Jumat ini sebanyak 1.924 KLJ yang didistribusikan,” kata Mursidin, Jumat (11/5).

Pendistribusikan pertama kami lakukan di Kecamatan Jagakarsa Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Kebayoran Baru Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Mampang Prapatan dan Kecamatan Pesanggrahan.

Sementara untuk tahap kedua akan didistribusikan pada tanggal 14 Mei mendatang, yakni sebanyak 1.907 KLJ. Nanti akan dilakukan di Kecamatan Cilandak, Kecamatan Pancoran, Kecamatan Pasar Minggu di Kelurahan Pejaten Timur dan Kelurahan Kebagusan.

“Untuk Kecamatan Setiabudi akan didistribusikan di Kelurahan Pasar Manggis, Kelurahan Bukit Duri dan Kelurahan Manggarai. Sedangkan terakhir akan distribusi juga dilakukan di Kecamatan Tebet,” tambahnya.

Ditambahkan oleh Mursidin menambahkan,  saat ini pihaknya mengirim undangan kepada warga yang dicantumkan berikut waktu pengambilan. Ini sengaja dilakukan tujuannya untuk menghindari penumpukan massa.

Sementara itu Sukinah, 71 warga Pasar Manggis, mengaku sangat senang dengan mendapat KJL. Nenek enam cucu ini mengaku, sangat bersyukur.

"Bisa membantu buat kebutuhan puasa. Semoga Lebaran dapat lagi," ungkapnya.

Sejak KJL diluncurkan Anies Baswedan banyak aksi bully dilakukan di media sosial. Bully tersebut dilakukan para kecebong yang saat pilkada adalah pendukung Ahok-Djarot. (Ira Safitri)