
BPOM Dukung Peluncuran Center of Excellence Untuk Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis
Jakarta, MERDEKANEWS -- Kepala BPOM Taruna Ikrar menghadiri Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking Ceremony) Center of Excellence (CoE) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Agribusiness and Technology Park, Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (11/2/2025). CoE tersebut ditujukan sebagai pusat riset unggulan untuk program MBG.
CoE MBG akan difungsikan sebagai fasilitas untuk melakukan kajian/penelitian, memberikan rekomendasi, serta menciptakan model pengembangan MBG. Rektor IPB Prof. Arif Satria menyambut baik atas pemilihan IPB sebagai CoE MBG. “CoE ini memiliki luas area lebih kurang 9.000 m2, luas lantai 3.500 m2, dilengkapi dengan fasilitas area memasak, koridor observasi dan ruang pelatihan, dan mampu memasak 6.000 [porsi] makanan/hari,” ulas Arif Satria.
Arif meyakini IPB dapat menjalankan operasionalisasi CoE untuk MBG ini. IPB memiliki fakultas dan pusat studi yang berfokus pada produksi primer pangan dan pengolahannya, didukung dengan laboratorium modern untuk produksi dan monitoring keamanan pangan olahan. IPB juga telah berpengalaman dalam pengembangan ekosistem bisnis produk pangan desa. Jumlah desa yang bermitra dengan IPB terus meningkat setiap tahunnya.
Jelas Arif lagi, pengembangan dan inovasi akan dilakukan melalui kolaborasi dengan mitra perguruan tinggi dalam maupun luar negeri, mitra pembangunan, serta international & local non-governmental organization (NGO) dan pihak swasta. Dengan dukungan UNICEF, kementerian, lembaga, serta mitra lainnya, IPB juga akan melakukan pengembangan kapasitas, penyiapan pedoman teknis, sistem sertifikasi, dan proyek percontohan.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Prof. Rachmat Pambudy, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, perwakilan dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Maniza Zaman, serta perwakilan dari mitra pembangunan lainnya yang terlibat dalam penyelenggaraan program MBG.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam sambutannya memaparkan tujuan program MBG ini sebagai sebuah upaya mendukung pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. “Tujuan utamanya MBG ini adalah membangun generasi sehat, cerdas, produktif menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Rachmat Pambudy.
Rachmat menjabarkan bahwa MBG dapat berperan dalam berbagai aspek. Aspek gizi, mencakup peningkatan pemenuhan gizi yang akan menyasar pada sasaran program MBG, yaitu anak sekolah di seluruh jenjang, santri, ibu hamil, ibu menyusui dan balita bergizi normal, serta ibu hamil dan balita bermasalah gizi. Ditinjau dari aspek pendidikan, MBG dapat mendukung peningkatan prestasi, partisipasi, dan kehadiran siswa, serta mengurangi angka anak putus sekolah.
Selain itu, dari aspek ekonomi, MBG dapat meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, dan koperasi. Aspek kemiskinan juga dapat dituntaskan dengan menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban dari penduduk miskin.
“Program MBG telah tersinkronisasi dengan tugas, pokok, dan fungsi kementerian, lembaga, dan daerah (K/L/D). Kementerian Kesehatan berperan dalam aspek kesehatan; Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama dalam aspek pendidikan; Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam aspek pangan dan pertanian; BPOM berperan dalam keamanan pangan; dan sebagainya hingga peran pemerintah daerah berperan dalam menyukseskan MBG ini,” tambah Rachmat.
Rachmat berharap dengan adanya pengembangan CoE ini dapat menjadi suatu pusat kolaborasi dalam pengembangan program untuk pemenuhan gizi nasional. “Harapan kami, CoE ini dapat menjadi inovasi baru dalam penyiapan makanan, mengembangkan modalitas untuk daerah terpencil, dan mengembangkan unsur/muatan edukasi gizi,” tutur Rachmat lagi.
Selanjutnya, Dadan Hindayana menjelaskan peran BGN sebagai tulang punggung utama penciptaan generasi emas 2045. “Didukung oleh lembaga negara lainnya dalam membangun arsitektur digital untuk mengontrol penggunaan anggaran agar sesuai tujuan dan memastikan semua upaya menuju Indonesia Emas 2045 tercapai,” ujarnya.
Kepala BPOM Taruna Ikrar pada kesempatan tersebut menyatakan komitmennya untuk mendukung maksimal keberlangsungan program MBG. Menurut Taruna Ikrar, ada 3 program yang secara langsung berkaitan dengan tugas dan fungsi BPOM. “Mulai dari keamanan pangan saat di dapur, penyiapan MBG, distribusi, hingga pada tahap [tindak lanjut terhadap] kejadian luar biasa, keracunan, dan sebagainya. BPOM dari awal sudah komit untuk mendukung MBG ini,“ ujar Taruna Ikrar dalam sambutan singkatnya.
(Deka)
-
Beri Kuliah Pakar di Makassar, Kepala BPOM Paparkan Strategi Menjadi Kampus Riset Berkelas Global Beri Kuliah Pakar di Makassar, Kepala BPOM Paparkan Strategi Menjadi Kampus Riset Berkelas Global
-
Komitmen Dukung MBG, BPOM Kolaborasi dengan Wisconsin DATCP di Bidang Produk Olahan Susu Komitmen Dukung MBG, BPOM Kolaborasi dengan Wisconsin DATCP di Bidang Produk Olahan Susu
-
Sidak Pedagang Takjil di Bendungan Hilir, Kepala BPOM Pastikan Produk Aman Sidak Pedagang Takjil di Bendungan Hilir, Kepala BPOM Pastikan Produk Aman
-
Keajaiban Sujud dalam Salat Terhadap Kesehatan Otak, Kepala BPOM: Sujud Meningkatkan Oksigenasi Otak Keajaiban Sujud dalam Salat Terhadap Kesehatan Otak, Kepala BPOM: Sujud Meningkatkan Oksigenasi Otak
-
BPOM Pastikan Pengelolaan Anggaran 2024 Optimal dan Akuntabel BPOM Pastikan Pengelolaan Anggaran 2024 Optimal dan Akuntabel