
Jakarta, MERDEKANEWS -- Dua pekerja migran Indonesia (PMI) yang disekap dan disiksa di Myanmar telah kembali ke tanah air pada Sabtu dini hari WIB.
Kedatangan keduanya di Terminal II F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, langsung disambut Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.
Kedua PMI tersebut diidentifikasi dengan inisial AB asal Semarang, Jawa Tengah, dan R asal Langkat, Sumatera Utara, adalah korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan dijadikan pekerja penipuan (scamming) atau operator judi daring.
R dan AB mengaku mendapatkan berbagai siksaan, termasuk disetrum dan dipukul, selama bekerja di sebuah perusahaan Myanmar. Sejak awal, kasus yang menimpa kedua PMI itu ditangani Kementerian Luar Negeri, dan upaya kepulangan mereka ke Indonesia dilakukan bersama Kementerian P2MI.
"Dua WNI ini bagian dari enam orang yang ada dan saat ini masih tersisa empat orang di Myanmar termasuk Robiin," kata Karding dalam keterangan pers yang dikutip pada Minggu.
Robiin adalah salah satu korban penyekapan yang juga mantan anggota DPRD Indramayu, Jawa Barat, periode 2014-2019 dari Partai Nasdem. Dia mengaku menjadi korban penyekapan di Myanmar bersama tiga rekan lainnya.
Karding mengatakan dia menjemput kedua korban bersama Kementerian Luar Negeri. "Mereka diistirahatkan di shelter dan baru besok pagi akan diperiksa oleh psikiater," kata dia.
Peristiwa yang mereka alami juga akan didokumentasikan untuk membantu upaya pembebasan PMI lain yang masih disekap. "Itu yang saya akan lakukan setelah ini," kata Karding.
Kedua korban akan diserahkan ke Kementerian Sosial untuk menjalani rehabilitasi. "Seterusnya, kita pastikan yang bersangkutan akan sampai ke rumah masing-masing dan berkumpul bersama keluarganya," kata dia.
-
Menteri Karding Ingatkan Masyarakat yang Ingin Bekerja ke Luar Negeri Harus Lewat Jalur Resmi "Kami minta dengan hormat dan dengan sangat bekerjalah melalui jalur resmi, prosedur yang sudah ditentukan oleh negara."
-
Detik-detik Robohnya Gedung 30 Lantai di Bangkok Akibat Gempa Myanmar bangunan pencakar langit yang roboh berada di distrik Chatuchak
-
Alhamdulillah, Kemlu Sebut Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban Gempa Myanmar hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand
-
Gempa Dahsyat Myanmar Diperkirakan Menelan Korban Lebih dari 10 Ribu Jiwa Menurut perkiraan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), kemungkinan akan melampaui 10.000.
-
Alhamdulillah, BMKG PastikanTak Ada Wilayah RI yang Terdampak Gempa Myanmar Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini tergolong dangkal dan dipicu aktivitas Sesar Besar Sagaing dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip)