
Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Prabowo Subianto memanggil beberapa pejabat Kejaksaan Agung, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), hingga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ke Istana Negara, Senin (13/01) 14.30 WIB.
Diantaranya seperti Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Asep Nana Mulyana, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM Datun) Narendra Jatna, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah, dan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani.
Selain itu, rapat juga dihadiri Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Plt Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh.
Diketahui, rapat terbatas antara Presiden Prabowo, Kepala PPATK dan lima jaksa agung muda sempat dijadwalkan ulang, setelah pada Selasa (07/01) lalu rapat itu dibatalkan.
Kepala PPATK dan lima jaksa agung muda tampak keluar dari gerbang Istana sekitar pukul 16.45 WIB, usai rapat berlangsung sekitar dua jam.
Para pejabat tampak bergegas menuju kendaraan masing-masing dan hanya memberikan sedikit komentar kepada awak media yang telah menunggu. "Panjang ya, banyak sekali arahan dari beliau (Presiden)," kata Ivan sambil berlalu ke mobilnya.
Sementara Jamintel Reda Manthovani tak membeberkan isi pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana. Dia menyerahkan kepada Ivan untuk menjawab. "Sama PPATK, ya," kata Reda seraya masuk mobil.
-
Resmikan Terminal Khusus Haji, Prabowo: Pemerintah Ingin Berikan Layanan Terbaik untuk Jemaah Pemerintah ingin memberi pelayanan yang terbaik kepada jamaah kita
-
Kemendikdasmen Bawa Kabar Baik, Bantuan Bagi Guru Honorer Segera Cair, Ini Syaratnya program bantuan guru honorer itu senilai Rp300 ribu untuk masing-masing guru
-
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset Ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya
-
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG pihaknya bertugas untuk membina para petugas, mulai dari pemantauan guna pencegahan, hingga mitigasi risiko keracunan
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin