Jakarta, MERDEKANEWS -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menyebutkan bahwa sertifikasi halal bukan lagi merupakan persoalan yang berkaitan dengan agama saja, melainkan telah berkembang menjadi suatu standar yang dapat memberikan nilai tambah bagi suatu produk.
“(Sertifikasi) halal itu bukan hanya soal agama saja, karena kini halal telah berkembang secara lebih luas menjadi suatu standar bagi produk yang diterapkan oleh siapa saja di dunia, tidak hanya oleh umat muslim, tapi juga bagi siapapun." ungkap Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Hal itu, lanjutnya, sejalan dengan tujuan penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH) yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, bahwa tujuan penyelenggaraan JPH selain untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk, juga dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual produknya.
"Jadi, halal is for all. Halal itu untuk semua. Halal is rahmatan lil 'alamin. Halal itu rahmat bagi semua umat manusia." lanjut pria yang akrab disapa Babe Haikal itu menegaskan.
"Halal merupakan sebuah konsep nilai. Halal is clean, halal is healthy, halal is going back to green concept, halal is relevant to nature. Halal is a lifestyle. Halal is a culture, halal itu sebuah budaya yang bahkan oleh perusahaan-perusahaan dijadikan sebagai sebuah reputasi pada korporasinya, sebagai branding image untuk menunjukkan kualitas, untuk meningkatkan perluasan market, untuk menghasilkan pendapatan dan seterusnya.” kata Babe Haikal.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa program kewajiban sertifikasi halal yang dijalankan oleh pemerintah merupakan program yang tepat. Selain sebagai bentuk perlindungan, sertifikasi halal dimaksudkan untuk mendongkrak kualitas produk dan meningkatkan daya saing produk di pasaran, baik domestik maupun global.
"Saat ini semakin banyak produk luar negeri yang masuk ke negara kita dan mereka sudah bersertifikat halal. Maka kalau produk kita harus juga bersertifikat halal, baik itu yang dari usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar. Produk kita harus mampu bersaing dengan produk halal luar negeri, baik di pasar domestik maupun internasional." jelas Babe Haikal.
"Ayo semua pihak bersinergi dan berkolaborasi bersama-sama, untuk memperkuat ekosistem industri produk halal kita, agar semakin berdaya siang dan berkontribusi bagi kemajuan perekonomian nasional kita." kata Babe Haikal mengimbau.
-
Kepala BPJPH Babe Haikal: Tertib Halal Dorong Pencapaian Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Data perdagangan juga menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor produk halal senilai USD 41,42 miliar, atau setara Rp673,90 triliun
-
Kepala BPJPH, Babe Haikal Optimis Industri Halal Berperan Pacu Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen saya optimis industri halal kita akan berperan penting dalam memacu pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%
-
Cerita Sukses Pelaku UMK: Sempat Ditolak, Produknya Tembus Pasar Ekspor Setelah Bersertifikat Halal Ini membuktikan bahwa sertifikasi halal menjadi bagian penting dalam penguatan ekspor produk halal kita
-
Hanya Barang Mewah yang Kena PPN 12 Persen, Kepala BPJPH: Pelaku Usaha Bersertifikat Halal Semakin Semangat Pelaku usaha yang bersertifikat halal tentu juga sangat senang dan bergembira terhadap keputusan ini
-
Sertifikat Halal Bantu Tingkatkan Omzet Pelaku Usaha, Kepala BPJPH: Bukti Halal Berikan Nilai Tambah Ekonomi sertifikat halal terbukti efektif untuk membantu upaya pengembangan usaha dan peningkatan omzet produk