merdekanews.co
Senin, 09 September 2024 - 01:20 WIB

Kata Bacawagub Rano dan Suswono Soal Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon di Medsos

Jyg - merdekanews.co
Ilustrasi. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, kini muncul gerakan untuk mencoblos tiga pasangan di kotak suara pada Pilkada Jakarta 2024.

Sejak Jumat (06/09), gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’ bergaung kencang di media sosial. Gerakan ini datang dari pihak yang mengatasnamakan diri ‘Anak Abah’.

Isu ini lalu direspons bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Bakal calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menyayangkan adanya gerakan tersebut.

“Semua kita haknya boleh, mau coblos empat-empatnya, mau tiga, mau masuk ke kaleng rombeng, itu hak, cuma kan sayang. Ini bukan buat kita, buat warga. Pilih ya harus, jangan dibuang suaranya, entar nyesel belakangan,” ungkap Rano kepada wartawan.

Dia lantas menyebut sosok Anies sangat bijak. Dia meyakini hingga saat ini hati Anies masih untuk Jakarta. “Sekarang kan Jakarta secara nyata beliau tidak ngikut. Pasti suaranya kan sayang mau dibuang, terserah Bang Anies mau kasih ke siapa. Artinya, aspirasi Bang Anies tersampaikan,” ujar Rano.

Masih soal gerakan yang sama, cawagub Ridwan Kamil, Suswono menilai, gerakan itu muncul karena masyarakat belum mengenal para calon termasuk dirinya dan pasangannya.

“Yang kan tadi yang saya katakan kita mungkin mereka mungkin belum mengenal dengan para calon,” kata Suswono kepada wartawan, Minggu (08/09).

“Tentunya nanti setelah ada dialog, setelah ada melihat gagasan-gagasan besar, kita mestinya yang diperlukan apa sih, agar warga masyarakat Jakarta jadi lebih bahagia. Intinya itu,” ujarnya.

Diketahui, gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’ muncul dari pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang kecewa jagoannya batal maju di Pilgub Jakarta 2024.

Anak Abah sendiri diketahui merupakan sebutan yang lazim disematkan kepada pendukung Anies Baswedan. Sebutan Anak Abah ramai digunakan di media sosial saat Pilpres 2024 lalu.

(Jyg)