merdekanews.co
Minggu, 08 September 2024 - 00:50 WIB

RS Kemenkes Vertikal Makassar Hadiah Bagi Masyarakat di Wilayah Indonesia Tengah dan Timur

Jyg/Ant - merdekanews.co
RS Vertikal Makassar. (Foto: Pemprov Sulsel)

Makassar, MERDEKANEWS -- Keberadaan RS Kemenkes atau dikenal juga dengan nama RS Vertikal Makassar merupakan sebuah berkah dan hadiah bagi provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangan pada Sabtu (07/09), mengatakan RS Vertikal menjadi rumah sakit terbaik di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.

“Diresmikan Bapak Presiden, ini tentu merupakan hadiah dari pemerintah pusat untuk masyarakat di wilayah Makassar, Sulawesi, Indonesia Tengah, Indonesia Timur, karena ini menjadi rumah sakit terbaik di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur,” kata Zudan.

Ia menambahkan, pembangunan RS Vertikal Makassar merupakan komitmen pusat dan Pemprov Sulsel. Sebab Lahan rumah sakit ini merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Bapak Menteri Kesehatan, dan pemerintah pusat pada umumnya atas pembangunan Rumah Sakit Vertikal Kemenkes di Makassar ini,” kata Zudan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung RS Kemenkes Makassar di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jumat.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyebutkan pemerintah tidak hanya membangun urusan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara baru, tapi juga di bidang pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit yang moderen.

“Itu sangat penting sekali kita perhatikan. Saya kadang sedih kalau masuk di rumah sakit daerah, ruangannya agak gelap. Rumah sakitnya juga sudah kumuh,” tuturnya.

Dia menyebutkan rumah sakit yang terdiri dari empat menara, 12 lantai, dan terdiri dari 920 tempat tidur ini adalah rumah sakit milik Kemenkes yang terbesar. Bersih dengan peralatan serba moderen.

Presiden mengungkapkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun rumah sakit ini dengan total Rp2 triliun. Terdiri dari bangunan Rp1,56 triliun, alat kesehatannya Rp360 miliar, dan akan ditambahkan menjadi Rp520 miliar.

“Ini menjadi hub, rumah sakit untuk bagian wilayah timur Indonesia. Dan kita tidak mau lagi nanti masyarakat, warga yang sakit larinya ke Malaysia, lari ke Singapura, larinya ke Amerika, larinya ke Jepang. Cukup di Makassar,” tuturnya.

Kata Presiden, setiap tahun negara kehilangan Rp180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri.

“Itu bisa kita cegah dengan membangun rumah sakit-rumah sakit dengan standar internasional yang kita lihat sekarang ini,” ucap Presiden Jokowi.

(Jyg/Ant)