merdekanews.co
Sabtu, 07 September 2024 - 08:20 WIB

Ridwan Kamil Ingin Bawa Jakarta Sebagai Kota Global Tanpa Meninggalkan Identitas Betawi

Jyg/Ant - merdekanews.co
Ridwan Kamil dapat rekomendasi dari Bamus Betawi untuk bangun budaya. (Foto: antara)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Badan Musyawarah (Bamus) Betawi memberi rekomendasi kepada Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil, untuk membangun dan melestarikan budaya Betawi.

Rekomendasi dalam bentuk dokumen itu diserahkan Ketua Umum Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada Ridwan Kamil saat menghadiri Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi di Kantor Bamus Betawi, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat malam.

"Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global," kata Ridwan Kamil.

Bamus Betawi menilai Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Bang Emil  memiliki visi untuk membangun Jakarta yang selain mempunyai nilai kebudayaan juga modern.

"Jangan sampai kota globalnya tercapai, tapi meninggalkan identitas wilayah yang penuh dengan kearifan lokal yaitu budaya Betawi," papar Bang Emil.

Bang Emil pada kesempatan itu menyinggung pengalamannya yang sudah 10 tahun menjadi kepala daerah (wali kota Bandung dan Gubernur Jabar) selalu mengedepankan identitas, termasuk pendidikan karakter berbasis budaya.

"Insyaallah akan kita lakukan dalam bentuk pendidikan masyarakat, sekolah, maupun ekspresi visual. ada arsitekturnya, ada ekspresi keseniannya, dan lain-lain," ucapnya.

Dalam sambutannya, Bang Emil seperti dilansir antaranews, juga memamerkan keunggulannya yang sudah dua kali menjadi kepala daerah.

"Bapak-Ibu perbedaan saya dengan calon gubernur yang lain, saya sudah bekerja sebagai pemimpin masyarakat dua kali. Saya mengurusi 2,5 juta penduduk di Bandung, mengurusi 50 juta penduduk saat COVID-19 pula. Di provinsi sebelah, Provinsi Jawa Barat," paparnya.

Menurut dia, pengalamannya 10 tahun menjabat kepala daerah itu menjadi bekal untuk memimpin Jakarta ke depan.

"Jadi pengalaman dua kali sepuluh tahun itu total, kami paham bagaimana harus cepat PNS dalam merespons permasalahan masyarakat, Harus peduli, harus berkeadilan, yang kecil diurus, yang besar kita perbesar, silahkan. Budaya juga sama, pak," kata Bang Emil.

Dia pun ingin Jakarta dibangun dengan basis budaya Betawi. Seperti yang ia lakukan di Jawa Barat dengan budaya Sunda-nya.

“Kami sebelum ke sini, sudah bikin pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah-sekolah SMA. Sampai pemerintah Singapura dua bulan lalu datang ke kami ingin mempelajari bagaimana kok bisa pendidikan budaya diterapkan ke dalam kurikulum dan dipraktikkan dengan baik. Karena dulu di Jawa Barat budaya Sunda, ya tentunya berbasis budaya Sunda," ucapnya.

(Jyg/Ant)