
Jakarta, MERDEKANEWS -- Masyarakat kelas menengah dinilai berperan penting dalam meningkatkan ekonomi nasional. Namun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan jumlah masyarakat kelas menengah sebesar 9,48 juta jiwa periode 2019-2024.
Selain itu, masaih dari data BPS, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia terus mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. Hal ini menjadi ancaman serius bagi perekonomian.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan soal data masyarakat kelas menengah Indonesia turun kasta tersebut. Menueut Peesiden hal itu dipengaruhi oleh ekonomi global yang mengalami kelesuan, belum lagi ada Covid-19 yang 2-3 tahun lalu menghantam perekonomian masyarakat kelas menengah.
Problem semacam ini pun dinilai Jokowi bukan cuma terjadi di Indonesia. Menurutnya, seluruh banyak negara yang mengalami masalah serupa.
"Itu problem terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global turun semuanya, ada Covid-19 2-3 tahun lalu memengaruhi. Semua negara saat ini berada pada kesulitan yang sama," ujar Jokowi ditemui di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Jumat (30/08).
Bukan cuma Jokowi, Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (28/8/2024) juga menyatakan kelas menengah turun karena hantaman Covid-19 yang mempengaruhi ekonomi kelas menengah.
"Bahwa memang kami identifikasi masih ada scarring effect dari pandemi COVID-19 terhadap ketahanan dari kelas menengah," kata Amalia.
Seperti diketahui, catatan BPS menunjukkan jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 47,85 juta jiwa pada 2024 atau setara dengan 17,13% proporsi masyarakat di Tanah Air. Jumlah itu menurun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 57,33 juta jiwa atau setara 21,45% dari total penduduk.
Bersamaan dengan itu, data kelompok masyarakat kelas menengah rentan atau aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta atau 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang atau 49,22% dari total penduduk.
Demikian juga dengan angka kelompok masyarakat rentan miskin yang ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang atau 20,56% menjadi 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk. Artinya, banyak golongan kelas menengah yang turun kelas.
Sementara itu, kelompok miskin juga mengalami kenaikan tipis dari 2019 sebanyak 25,14 juta orang atau setara 9,41% menjadi 25,22 juta orang atau setara 9,03% pada 2024.
Sedangkan kelompok atas juga naik tipis dari 2019 sebanyak 1,02 juta orang atau 0,38% menjadi 1,07 juta orang atau 0,38% dari total penduduk pada 2024.
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin
-
Ada 5 Orang, Siapa Saja yang Dilaporkan oleh Jokowi Terkait Ijazah Palsu? Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T dan inisial K
-
Jokowi Ungkap Alasan Kenapa Baru Melaporkan Soal Tuduhan Ijazah Palsu "Kan delik aduan kan, memang harus saya sendiri harus datang,"
-
Boby Nasution Menantu Jokowi Datangi KPK, Ada Apa Nih? menantu Jokowi itu menjelaskan, selain dirinya, tujuh kepala daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara turut diundang
-
Tutup Pintu Pemakzulan Wapres, Golkar: Gibran Terpilih Secara Konstitusional! Wapres Gibran terpilih secara konstitusional melalui pilpres dan Mahkamah Konstitusi