merdekanews.co
Selasa, 27 Agustus 2024 - 04:10 WIB

Potensi Macet Saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Masyarakat Diimbau WFH

Jyg - merdekanews.co
Paus Fransiskus akan memgunjungi Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024 mendatang. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap potensi kepadatan lalu lintas pada 5 September 2024, saat berlangsungnya misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. 

Selain itu, pada hari yang sama, Jakarta juga akan menjadi tuan rumah acara internasional lainnya, yaitu International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center (JCC), yang berpotensi menyebabkan pengalihan arus lalu lintas di beberapa titik kota.

Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyarankan masyarakat untuk mempertimbangkan opsi bekerja dari rumah atau work from home (WFH) secara mandiri demi menghindari kemacetan lalu lintas yang diperkirakan akan terjadi.

“Saya mengimbau karena di tanggal 5 September ada dua kegiatan besar, kami harap masyarakat bisa melihat dan mencermati ini sehingga bisa mengambil keputusan untuk melakukan work from home (WFH) secara mandiri,” kata Heru dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin kemarin.

Diketahui, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus rencananya akan berkunjung ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024.

Paus Fransiskus akan menggelar acara misa akbar di GBK pada sore hari tanggal 5 September. Pada hari yang sama, ISF juga akan dihadiri oleh sejumlah kepala negara, serta acara gala dinner di Monumen Nasional (Monas).

Heru Budi juga menekankan pentingnya masyarakat untuk mencermati rute-rute menuju GBK dan sekitarnya karena diperkirakan kepadatan lalu lintas akan melebihi kondisi normal.

Ia mengimbau warga yang tidak memiliki keperluan mendesak untuk menghindari area tersebut atau memutuskan untuk bekerja dari rumah.

"Oleh karena itu masyarakat untuk mencermati rute-rute dan juga mencermati untuk menuju ke GBK dan sekitarnya, pasti ada kepadatan transportasi dan lalu lintas yang melebihi dari hari biasa. Kami imbau kalau tidak terlalu penting, bisa hindari kegiatan atau lakukan WFH secara mandiri,” jelas Heru Budi.

Masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam merencanakan aktivitas mereka pada tanggal tersebut guna menghindari kemacetan parah di ibu kota.

(Jyg)