merdekanews.co
Minggu, 18 Agustus 2024 - 15:20 WIB

Istana Bantah Tudingan Hasto Soal Jokowi Gunakan Instrumen Hukum untuk Intimidasi

Jyg - merdekanews.co
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah tudingan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto soal rekaman suara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan penggunaan instrumen hukum untuk mengintimidasi pihak tertentu.

Ari dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (19/08) membantah tuduhan Hasto bahwa Presiden membisiki penegak hukum untuk melakukan sesuatu.

"Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," kata Ari.

Soal video Ari menegaskan, video tersebut merupakan potongan pidato/sambutan Presiden. Pada saat Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul tanggal 13 November 2019.

"Sambutan Presiden pada Rapat koordinasi bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media. Namun, rekaman pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat," katanya.

Menurut Ari, konteks pernyataan Presiden dalam acara tahun 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak manapun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah. Antara lain, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Bahkan dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agar tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan. Misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.

Diketahui, Hasto Kristiyanto memutar rekaman suara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan para wartawan, Sabtu (17/08). Menurut Hasto, suara dalam rekaman itu memerintahkan penegak hukum melakukan intimidasi.

Rekaman tersebut jadi perbincangan publik. Rekaman tersebut ternyata merupakan potongan sambutan Presiden Jokowi pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda pada 2019 lalu.

Hasto memperlihatkan rekaman yang disebutnya perintah Jokowi. Berikut bunyinya:

"Kalau masih ada yang main-main, .... Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikkan saja, 'Di sana ada yang main-main'. Cuma masa saya mau intip sendiri kan enggak mungkin."

(Jyg)