merdekanews.co
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 17:25 WIB

Tenaga Kesehatan di India Mogok Nasional Buntut Dokter Diperkosa dan Dibunuh

Jyg - merdekanews.co
Dokter di India melakukan aksi mogok nasional. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Suasana di India memanas setelah para dokter melakukan aksi mogok nasional. Mereka memprotes kasus pemerkosaan dan pembunuhan brutal seorang dokter di kota Kolkata, Benggala Barat, pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Di Kolkata, ribuan orang menggelar aksi menyalakan lilin sejak Jumat malam hingga Sabtu (17/08) dini hari waktu setempat. "Tangan yang menyembuhkan, tidak seharusnya berdarah," demikian bunyi salah satu poster yang dibawa oleh salah satu demonstran di Kolkata.

"Sudah cukup," bunyi poster lainnya yang dibawa demonstran dalam aksi yang dipimpin para dokter di ibu kota New Delhi.

Asosiasi Medis India (IMA), kelompok petugas medis terbesar di negara itu, mengatakan akan menerapkan penutupan nasional sebagian besar departemen, kecuali layanan penting, selama 24 jam sejak Sabtu pagi.

Ini menjadi pemogokan terbesar dalam setidaknya satu dekade. "Dokter, khususnya perempuan, rentan terhadap kekerasan karena sifat profesi mereka. Pihak berwenang harus menyediakan keamanan bagi dokter di dalam rumah sakit dan kampus," kata IMA dalam pernyataannya.

Pekan lalu, seorang dokter magang berusia 31 tahun diperkosa dan dibunuh. Hal ini terjadi di dalam sebuah perguruan tinggi kedokteran di kota Kolkata di bagian timur tempat dia bekerja.

Kasus tersebut kemdian memicu protes nasional di antara para dokter. Seorang relawan polisi yang bekerja di rumah sakit tersebut telah ditangkap dan didakwa atas kejahatan tersebut.

Dokter mengatakan keadaan pemerkosaan tersebut menunjukkan kerentanan para petugas medis yang tidak mendapatkan perlindungan dan fasilitas yang memadai.

Pemerintah melakukan perubahan besar pada sistem peradilan pidana, termasuk hukuman yang lebih berat, setelah pemerkosaan massal di Delhi, tetapi para pegiat mengatakan tidak banyak yang berubah meskipun undang-undangnya lebih ketat.

(Jyg)