
Jakarta, MERDEKANEWS -- Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto secara blak-blakan mengungkap, salah satu donatur Tim Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin merupakan tersangka kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Hal itu disampaikan Hasto setelah ia batal diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek jalur kereta di DJKA Kemenhub.
Hasto mengatakan, Rumah Aspirasi mendapat dana dari berbagai pihak. Informasi itu ia didapatkan dari Yoseph Aryo Adhi Dharmo yang saat itu menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kantor Pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019.
“Berdasarkan informasi dari Saudara Adhi Dharmo, beliau ini Kepala Sekretariat Kantor Pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin pada Pemilu tahun 2019 nah saat itu ada Rumah Aspirasi yang berdasarkan informasi dari Ketua Tim Kampanye saat itu ya operasionalisasinya dengan gotong royong,” ujar Hasto kepada wartawan, Kamis (15/08).
Belakangan terungkap bahwa donatur Rumah Aspirasi merupakan salah satu tersangka korupsi dalam kasus DJKA. Dalam posisi inilah, kata Hasto, namanya turut terseret.
Tersangka itu, lanjut Hasto, memiliki nomor ponsel Hasto yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Hasto mengaku tersangka tersebut mendapatkan nomor ponsel dirinya dari Adhi Dharmo.
“Ada dugaan bahwa yang membantu (donatur Rumah Aspirasi) itu di kemudian hari itu menjadi tersangka (DJKA). Nah di dalam handphonenya itu ada nomor telepon saya yang dikirim oleh saudara Adhi Dharmo sehingga dari hal tersebut saya dimintai keterangan (oleh KPK) dan saya akan siap datang,” papar Hasto.
Hasto tak merinci sosok donatur yang juga menjadi tersangka dalam kasus DJKA. Apalagi dalam kasus ini, Hasto disebut sebagai konsultan.
Ia lantas menegaskan akan bersikap kooperatif terhadap pemeriksaan yang dijadwalkan KPK. Hasto menyebut pemeriksaan akan dijadwalkan kembali pada Selasa (20/08) mendatang.
“Saya sendiri karena bertemu dengan begitu banyak orang sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin ya, saya enggak inget satu per satu karena saat itu spiritnya adalah ya untuk memenangkan,” jelas Hasto.
“Tapi di dalam seluruh pengecekan saya enggak ada kaitannya dengan persoalan ini tapi ya saya hadir untuk memberikan keterangan,” pungkasnya.
-
Korupsi Terjadi karena Ada Persekongkolan dan Ikut Arahan Pimpinan korupsi dapat terjadi karena adanya persekongkolan atau berkomplot untuk melakukan kejahatan, serta mengikuti arahan pimpinan
-
Bentuk Transparansi Penyelenggara Negara, Pejabat Tak Lapor LHKPN Harus Disanksi LHKPN ini kan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas penyelenggara negara kepada masyarakat
-
KPK Setuju Ide Presiden Prabowo Soal Penjara Khusus Koruptor: Kalau Perlu Negara Tidak Usah Kasih Makan Johanis malah melempar wacana agar negara tidak usah menyediakan makanan untuk koruptor saat menjalani masa penahanan di penjara
-
Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, Penyidik KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil! Penggeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) sedang diusut KPK.
-
Ditahan KPK Hasto Merasa Dikriminalisasi, Minta Jokowi dan Keluarga Diperiksa di Kasus Korupsi Hasto meminta KPK berani mengungkap berbagai kasus korupsi, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap keluarga Joko Widodo