
Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya bakal melakukan reshuffle di jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada pekan ini. Sejumlah menteri dikabarkan akan diganti.
Jokowi memastikan posisinya sebagai Presiden masih berlaku sampai dengan 20 Oktober 2024. Pergantian di kabinet bisa saja terjadi sesuai kebutuhan.
"Saya sudah ngomong dari dulu kalau diperlukan, saya masih punya hak prerogatif itu," kata Jokowi kepada media, Selasa (13/08).
Berdasarkan informasi dihimpun, ada empat pos kementerian bakal direshuffle yakni Menteri LHK, Menteri ESDM, Menteri Investasi dan MenkumHAM.
Menteri LHK yang sebelumnya dijabat politikus NasDem, Siti Nurbaya Bakar, akan digantikan oleh Raja Juli Antoni politikus PSI.
Sedangkan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif akan digantikan oleh Bahlil Lahadalia. Sementara Menteri Investasi yang sebelumnya dijabat Bahlil akan diisi oleh Rosan Roeslani.
Lalu, MenkumHAM dari semula dijabat politikus PDIP, Yasonna Laoly akan dijabat Supratman Andi yang merupakan politikus Gerindra.
Jokowi terakhir melantik Wakil Menteri yakni Wamenkeu II dan Wamentan pada (18/07). Wamenkeu II dijabat Thomas Dijwandono. Sedangkan Wamentan dijabat Sudaryono. Mereka adalah orang dekat presiden terpilih Prabowo Subianto sekaligus kader Gerindra.
-
Ada 5 Orang, Siapa Saja yang Dilaporkan oleh Jokowi Terkait Ijazah Palsu? Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T dan inisial K
-
Jokowi Ungkap Alasan Kenapa Baru Melaporkan Soal Tuduhan Ijazah Palsu "Kan delik aduan kan, memang harus saya sendiri harus datang,"
-
Boby Nasution Menantu Jokowi Datangi KPK, Ada Apa Nih? menantu Jokowi itu menjelaskan, selain dirinya, tujuh kepala daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara turut diundang
-
Tutup Pintu Pemakzulan Wapres, Golkar: Gibran Terpilih Secara Konstitusional! Wapres Gibran terpilih secara konstitusional melalui pilpres dan Mahkamah Konstitusi
-
Terungkap, Ini Alasan Presiden Prabowo Tunjuk Jokowi sebagai Utusan RI ke Vatikan Itu sebabnya yang diminta adalah Pak Jokowi untuk menghadiri dan mewakili pemerintah dan rakyat, serta bangsa Indonesia di Vatikan