merdekanews.co
Kamis, 01 Agustus 2024 - 09:45 WIB

Budi Karya Sumadi Paparkan Komitmen Kemenhub Tingkatkan Konektivitas Nasional

Jyg/Ant - merdekanews.co
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya berkomitmen terus meningkatkan konektivitas nasional dan kualitas pelayanan serta keselamatan transportasi guna mendukung aksesibilitas masyarakat dalam mewujudkan Indonesia sentris.

"Komitmen Kementerian Perhubungan untuk melaksanakan 3 KPI (key performance indicator) utama yaitu meningkatkan konektivitas nasional, meningkatkan kualitas pelayanan, serta keselamatan transportasi," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Budi menyampaikan hal itu dalam acara diskusi bertajuk "Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi", yang diselenggarakan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) di Jakarta, Rabu (31/07).

Budi, seperti dilansir antaranews menuturkan, bahwa semua itu berorientasi pada prinsip Indonesia sentris sebagai perwujudan hadirnya negara bagi masyarakat.

Menurutnya, indikator kinerja Kemenhub telah sejalan dengan pesan Presiden RI Joko Widodo, yakni pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami juga secara konsisten melaksanakan arahan Presiden agar pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi dapat menghubungkan antarkawasan dan antarwilayah," ujar Menhub.

Disebutkan, pembangunan berfokus dalam mendukung pengembangan sarana dan prasarana transportasi di wilayah daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP), dan mendukung destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

Selain itu, mendukung kawasan industri (KI) dan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah.

"Pembangunan infrastruktur transportasi di daerah-daerah, baik bagian barat maupun timur Indonesia untuk memastikan konektivitas antarwilayah, bahkan hingga ke pelosok pegunungan dapat terjalin dengan baik," papar Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan beberapa capaian pembangunan infrastruktur transportasi, baik di sektor darat, laut, udara dan perkeretaapian.

Capaian transportasi darat, di antaranya terlaksana pengembangan pelabuhan penyeberangan, dermaga penyeberangan, angkutan umum perkotaan dengan program buy the service serta terlaksananya sistem angkutan umum massal pada kota metropolitan.

Pada sektor transportasi laut, Kemenhub membangun pelabuhan non komersil, kapal perintis, subsidi tol laut hingga menciptakan rute-rute pelayaran yang saling terhubung.

"Kami membangun pelabuhan-pelabuhan berstandar nasional. Dan sejalan dengan arahan presiden, dwelling time di pelabuhan kini sudah berkurang menjadi 3-4 hari saja," lanjut Menhub.

Sektor transportasi udara menorehkan sejumlah pencapaian, meliputi peningkatan on time performance penerbangan, tercapainya penyelenggaraan jembatan udara, serta terbangunnya bandar udara baru.

Selanjutnya, capaian sektor transportasi perkeretaapian antara lain terbangunnya jalur kereta api secara nasional, kondisi jalur kereta api sesuai standar Track Quality Index (TQI) kategori 1 dan 2, juga pembangunan LRT, MRT, kereta cepat Whoosh, dan kereta api perintis.

Meski begitu, pembangunan sektor transportasi selama kurun waktu 10 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dihadapkan dengan sejumlah tantangan.

Menhub mengatakan, salah satu tantangannya adalah munculnya triple planetary crisis, yakni perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan polusi, serta kelangkaan sumber daya. Di samping itu, pandemi COVID-19 juga menjadi tantangan yang cukup berat bagi sektor transportasi dalam negeri.

"Pada saat COVID-19, kita melihat bagaimana upaya Bapak Presiden memimpin kabinet untuk menyelesaikan COVID dengan baik dan Alhamdulillah, berhasil dengan baik, pertumbuhan ekonomi membaik dan inflasi terkendali," ucap Menhub.

Selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintah, baik infrastruktur untuk konektivitas, layanan dasar, untuk pangan, energi maupun untuk industri.

Kepala Negara juga berpesan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya terlihat bangunan secara fisiknya saja, namun juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini, world competitiveness ranking kita naik dari angka 34 melompat ke-27. Daya saing itu yang ingin kita raih dari pembangunan-pembangunan yang ada, selain pemanfaatan infrastruktur itu untuk rakyat," ujar Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan.

(Jyg/Ant)