merdekanews.co
Rabu, 11 April 2018 - 18:48 WIB

Tidak Ada Gempa Susulan

Taman Nasional Ujung Kulon Aman, BMKG: Masyarakat Jangan Panik Dan Silahkan Berwisata

Sam Hamdan - merdekanews.co

Jakarta, MerdekaNews - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat agar tidak panik. Karena, gempa berkekuatan 5,0 SR, pada Senin (9/4/2018) pukul 18:46:31 WIB tidak berpotensi tsunami.

Adapun pusat gempa berada di 7.08 Lintang Selatan (LS) - 105.50 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di 101 Km Barat Daya Lebak Banten, atau 108 km Barat Daya Pandeglang, Banten.

Atau 129 km Barat Daya Cilegon, Banten. Atau 130 km Barat Daya Serang, Banten dan 178 km Barat Daya Jakarta. BMKG menyebut, pasca gempa tidak ada gempa susulan.

"Jadi masyarakat jangan panik," tegas Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Saat ditanya lokasi Taman Nasional Ujung Kulon, BMKG mengaku hingga saat ini lokasi wisata itu masih aman.

"Belum ada tanda-tanda. Saya harap masyarakat tetap tenang dan masih bisa menikmati wisata Ujung Kulon," terangnya.

Hary melanjutkan, jika masyarakat ingin wisata ke Ujung Kulon tidak ada persoalan. Karena, gempa pada Senin (9/4) tidak berbahaya. "Dan tidak ada susulan," tukasnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan gempa dua detik berkekuatan 5,0 SR di Kabupaten Lebak, Banten malam terasa lemah.

"Gempa dirasakan lemah selama 2 detik," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sejauh ini berdasarkan data yang diperoleh BNPB dari BPBD Kabupaten Lebak, belum ada laporan dampak akibat gempa tersebut.

Sutopo juga menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami. "Tidak berpotensi. Pasca gempa hingga saat ini masih normal dan aman," ungkapnya.

BMKG dan BNPB juga meminta kepada masyarakat tidak termakan dengan isu-isu tidak jelas. "Sebaiknya seluruh informasi disaring dan diteliti," tambahnya.

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan taman nasional ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.

Kawasan taman nasional ini mempunyai luas sekitar 122.956 Ha; (443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.

Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.

  (Sam Hamdan)