merdekanews.co
Minggu, 28 Juli 2024 - 14:50 WIB

Istana Pastikan Presiden Jokowi Akan Berkantor di IKN Selama 3 Hari

Jyg - merdekanews.co
Presiden Joko Widodo akan berkantor di IKN selama 3 hari. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Istana memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai Senin (29/07) besok. Presiden rencananya akan berkantor selama 3 hari.

"Besok Beliau akan berkantor di Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara selama 3 hari," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Selain itu, mulai malam ini, Jokowi juga akan bermalam di kantor presiden IKN. Jokowi akan ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo. "Hari ini Presiden dan Ibu Negara akan bermalam di Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara," kata Yusuf.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga pada Sabtu kemarin, mengatakan bahwa furniture atau perabotan untuk Kantor dan Istana Presiden telah sampai di IKN. "Loose furniture untuk Kantor dan Istana Presiden sudah tiba di IKN," katanya.

Adapun Sekretariat Presiden (Setpres) sudah bergerak untuk mengisi furnitur dan peralatan kantor guna mempersiapkan Presiden Jokowi berkantor di IKN.

Pihaknya terus mempersiapkan segala kebutuhan Jokowi untuk berkantor di IKN. Beberapa furnitur seperti meja, lampu, kursi, dan peralatan kantor masih dalam proses pengadaan.

Diketahui, Jokowi sempat mengutarakan siap berkantor di IKN, namun hal ini masih tertunda karena menunggu kesiapan sarana dan prasarana Istana Kepresidenan. "Begitu ada lampu hijau siap, saya akan berkantor," tegas Jokowi pada Jumat (19/07) lalu.

Jokowi mengatakan masih menunggu kesiapan air bersih dan listrik. Niat awal pindah pada Juli 2024 akhirnya mundur karena ketersediaan infrastruktur yang belum memadai.

Jokowi juga meminta semua pihak memahami soal pembangunan jangka panjang IKN. Proses selama tiga tahun, dia menilai sudah sangat baik.

"Jadi jangan membayangkan kita upacara 17 Agustus itu sudah jadi semuanya. Tidak seperti itu, banyak yang baru menurut saya. Paling nanti 17 Agustus itu paling dihitung semuanya secara keseluruhan mungkin ya 15%," papar Jokowi pada Selasa (16/07) lalu.

(Jyg)