Jakarta, MERDEKANEWS --- Dua menteri sayap kanan Israel membela tentara negaranya yang terekam semringah setelah menembak seorang warga Palestina. Video itu dilaporkan menyebar luas lewat media sosial.
Penembakan tampaknya terjadi di dekat perbatasan Jalur Gaza dan Israel. Salah satu suara yang terekam di video itu berkata dalam bahasa Ibrani: "Wow video yang luar biasa! Ya! Anak pelacur itu!"
Orang Palestina itu tampak berada di dekat pagar yang memisahkan Jalur Gaza dari Israel, tapi kelihatan tidak mengancam.
Militer Israel menyatakan insiden itu "tampaknya" terjadi beberapa bulan lalu dan pihaknya tengah menyelidiki hal tersebut.
Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengecilkan tindakan tentara dalam video yang mulai menyebar pada Senin malam itu.
"Kami beraksi biasa saja dengan video ini," kata Erdan yang juga anggota partai Likud, pengusung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Video itu tidak menunjukkan tembakan senjata ke arah sembarangan orang, tapi ke arah seorang teroris yang mendekati perbatasan di zona terlarang, datang dari area kekuasaan teroris Hamas," ujarnya sebagaimana dikutip AFP.
"Saya yakin semuanya oke," ujarnya. Dia pun menyebut tindakan tentara itu merupakan "tindakan manusiawi" saat seseorang dihadapkan pada "situasi menegangkan."
Menteri Pendidikan Naftali Bennett dari partai sayap kanan Rumah Yahudi juga membenarkan sikap yang ditunjukkan dalam video tersebut.
"Menilai tentara karena mereka tidak mengekspresikan diri dengan elegan sementara mereka mempertahankan perbatasan bukanlah hal yang serius," kata Bennett.
Dalam video tidak ditunjukkan apakah warga Palestina tersebut tewas akibat insiden itu. Surat kabar Israel Yediot Aharonot melaporkan rekaman itu diambil pada Desember lalu.
Video itu menyebar menyusul protes massal di sepanjang perbatasan Gaza sejak 30 Maret lalu. Aksi itu mengakibatkan bentrokan yang menewaskan 31 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.
Tidak ada korban jatuh dari pihak Israel.
Israel dihadapkan pada kritik atas penggunaan peluru hidup dalam menangani demonstrasi itu. Sementara Uni Eropa dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan investigasi independen.
Israel menyatakan pasukannya hanya melepas tembakan untuk menghentikan upaya perusakan pagar, penerobosan, upaya penyerangan dan pada mereka yang berniat melukai tentara.
Negara tersebut menuding Hamas, gerakan Islamis yang menguasai Jalur Gaza dan sempat berperang selama tiga tahun sejak 2008, mencoba menggunakan protes untuk melakukan tindak kekerasan.
Warga Palestina mengatakan para demonstran ditembaki meski tak mengancam tentara Israel. (CNN Indonesia)
-
Jokowi Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan Senilai Rp30 Miliar Bantuan yang dikirimkan tersebut bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan juga bantuan yang lainnya
-
Tel Aviv Rencanakan Serangan yang Menewaskan Ratusan Warga Gaza Saat Antre Bantuan Tel Aviv terlibat dalam perencanaan setidaknya empat iring-iringan bantuan ke Gaza utara selama sepekan terakhir
-
Pembantaian Warga Gaza Saat Antre Bantuan, Indonesia Kritik Keras Respon DK PBB: Lamban! Indonesia juga mengkritik DK PBB, yang dianggapnya lamban merespons agresi militer Israel
-
Dunia Kecam Pembantaian Tentara Israel Terhadap 112 Warga Gaza Saat Antre Bantuan! Tragedi tersebut menyebabkan 112 warga Gaza tewas dan melukai 750 orang lainnya
-
Presiden Jokowi Tentang Keras Pernyataan PM Israel Soal Palestina Presiden Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Serangan tersebut telah memakan banyak korban jiwa dan luka-luka