
Jakarta, MERDEKANEWS -- Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sugeng Suparwoto mengusulkan harga BBM non-subsidi ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
Usulan ini muncul sebagai respons terhadap fluktuasi harga minyak dunia yang berdampak pada harga BBM non-subsidi di Indonesia.
"Seperti Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, dan sebagainya, biarkanlah mekanisme pasar yang menentukan, tidak perlu diatur oleh pemerintah. Fleksibilitas dalam penetapan harga sangat penting," kata Sugeng dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/06).
Sugeng menekankan pentingnya transparansi dalam pengumuman harga BBM non-subsidi kepada publik. Menurutnya, pergerakan harga yang dipengaruhi oleh biaya produksi harus diumumkan secara berkala.
"Biarkan diumumkan di publik saja bahwa harga turun naik sesuai dengan proses-proses produksi," kata Sugeng.
Sehingga, Pemerintah, kita semua, sepakat hemat energi, karena ini semua barang subsidi bisa tepat sasaran. Kalau tidak tepat sasaran, pemborosan,” sambung Sugeng.
Ia juga mengusulkan agar ketersediaan BBM non-subsidi ditingkatkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di pasar.
Sugeng menegaskan perlunya efisiensi dalam distribusi BBM bersubsidi agar dapat benar-benar dinikmati oleh kelompok yang paling membutuhkan.
-
Avtur Pertamina Dukung Pemberangkatan 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia Avtur Pertamina Dukung Pemberangkatan 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia
-
Empat Tahun PERTIWI, Sukses Cetak 40 Pemimpin Perempuan di Pertamina Grup Empat Tahun PERTIWI, Sukses Cetak 40 Pemimpin Perempuan di Pertamina Grup
-
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
-
Pertamina Luncurkan Green Movement Pertamina Luncurkan Green Movement
-
Elnusa Fabrikasi Konstruksi Wujudkan Asta Cita Pendidikan melalui Program Edukasi Sobat Bumi Elnusa Fabrikasi Konstruksi Wujudkan Asta Cita Pendidikan melalui Program Edukasi Sobat Bumi