merdekanews.co
Minggu, 08 April 2018 - 09:03 WIB

Inilah Hitungan Kiamat Ilmuan Dari Harvard University

Outer Places/Tempo - merdekanews.co
Ilustrasi

Jakarta, MerdekaNews - Fisikawan teoretis asal Harvard University menghitung kapan kiamat akan terjadi. Hasilnya, kiamat akan ditandai dengan ledakan.

"Kita punya 10^193 (10 pangkat 193) tahun lagi," ujar Anders Andreassen, sang ilmuwan, seperti dilansir laman Outer Places, Rabu, 4 April 2018. (Rumus ini bisa dihitung dengan rumus notasi indeks. Angka 193 merupakan indeks bilangan yang menunjukkan berapa kali kita menggunakan bilangan tersebut dalam suatu perkalian. Kalau 10 pangkat 193 berarti 10 dikali sebanyak 193 kali).

Andreassen tampaknya tidak terganggu dengan penemuan ini. Dia menjelaskan penelitian tersebut dengan cara yang biasa-biasa saja, tidak mengungkapkan kekhawatiran tentang akhir dari alam semesta ini.

"Kami ingin memperbaiki semua perkiraan sebelumnya dan mendapatkan tanggal yang mendekati semampu kami," kata Andreassen.

Perhitungan tersebut mengasumsikan bahwa seluruh peristiwa hancurnya alam semesta terjadi dalam satu kejadian big bang. Ketika aturan alam semesta berhenti, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi.

Namun, para ilmuwan memiliki teori yang bagus tentang apa yang akhirnya bisa menyelesaikannya alam semesta ini. "Caranya, jagat raya akan meledak," kata dia.

Menurut Andreassen, nasib alam semesta bergantung pada partikel dasar masif hipotetis perkiraan, sesuai standar fisika partikel (Higgs-Boson) yang tidak jatuh dalam massa. Jika pada tahun-tahun mendatang partikel itu terbentuk dengan keadaan yang lebih ringan, setelah itu akan runtuh dan menghasilkan gelembung besar energi negatif yang akan menelan alam semesta kita. Ilmuwan pun tidak tahu persis bagaimana perilaku Higgs-Boson itu.

Laman Value Walk melaporkan bahwa hal ini hanya sebuah asumsi mengenai akhir dari alam semesta yang terjadi karena satu peristiwa besar. Namun, sekali lagi, mustahil untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada titik itu.

Tahun 2060

Ramalan kiamat memang banyak versi. Sebelumnya Sir Isaac Newton telah meramalkan kapan kiamat akan terjadi, dan hal itu telah terungkap dalam catatan yang dia tulis pada saat menjelaskan hukum gravitasi.

Bapak fisika itu menulis, dalam tulisan temuannya pada tahun 1704, bahwa dunia akan berakhir pada 2060, tepatnya 1.260 tahun setelah berdirinya Kekaisaran Romawi Suci.

Ilmuwan terkenal itu sampai pada kesimpulan kiamatnya dengan menganalisis Kitab Daniel dalam Alkitab sesuai catatannya, namun bagaimana dia sampai pada kesimpulan sebenarnya masih merupakan misteri lebih dari 300 tahun kemudian.

Karyanya mengenai masalah ini, yang disimpan di sebuah bagasi di rumah Earl of Portsmouth selama 250 tahun, berbunyi: "Mungkin akan berakhir setelah itu, tapi saya tidak melihat alasan untuk berakhir lebih cepat.”

"Ini saya sebutkan tidak untuk menegaskan kapan kiamat, tapi untuk menghentikan dugaan orang-orang aneh yang sering meramalkan kiamat, dan dengan berbuat demikian membawa nubuat suci menjadi mendiskreditkan saat prediksi mereka gagal. "

Dalam catatannya, Sir Isaac menulis bahwa "bangsa-bangsa jahat" akan hancur dan orang-orang Yahudi akan kembali dari "penawanan" ke tanah air mereka sebelum akhir dunia, yang dapat ditafsirkan sebagai pendirian Israel setelah Perang Dunia Kedua.

Dia menulis bahwa "kehancuran bangsa-bangsa yang jahat, akhir dari tangisan dan semua masalah, kembalinya orang-orang Yahudi dari penawanan dan pendirian Kerajaan yang berkembang dan abadi."

Catatan itu dipamerkan di Hebrew University Yerusalem, dan kurator pameran tersebut, Yemima Ben-Menahem, mengatakan bahwa fisikawan terkenal tersebut telah dipandu oleh agama, dan bukan sains.

Ben-Menahem mengatakan, "Dokumen-dokumen ini menunjukkan seorang ilmuwan yang dibimbing oleh semangat religius, dengan keinginan untuk melihat tindakan Tuhan di dunia."

Sir Isaac memiliki daya tarik dengan akhir dunia, dan topiknya bahkan menjadi pokok sebuah dokumenter tahun 2003: "Newton: The Dark Heretic".

Produser film dokumenter tersebut, Malcolm Neaum, mengatakan: "Apa yang telah terjadi selama 10 tahun terakhir merupakan pemikiran kiamat Newton."

"Dia menghabiskan waktu sekitar 50 tahun dan menulis 4.500 halaman yang mencoba memprediksi kapan kiamat akan tiba. Tapi sampai sekarang tidak diketahui bahwa dia pernah menuliskan angka akhir. Dia sangat enggan melakukannya," ujar Neaum. (Outer Places/Tempo)