merdekanews.co
Jumat, 06 April 2018 - 16:06 WIB

Ramadhan Rawan Inflasi

Premium Langka dan Pertalite Mau Naik, Ini Warning Jonan Untuk Pertamina

Liputan6 - merdekanews.co

Tasikmalaya, MerdekaNews - Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meminta PT Pertamina (persero) untuk mengkonsultasikan setiap penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertalite dan Pertamax ke pemerintah. Hal ini untuk mengontrol terjadinya kenaikan inflasi.

Diketahui, saat ini Premium mulai langka. Banyak SPBU yang memasang plang Premium habis atau sedang dalam pesanan. "Bahwa dipahami penyumbang inflasi terbesar Ramadan Idul Fitri ini pangan, angkutan, tarif listrik serta BBM, yang urutan keempat (BBM) Kementerian ESDM akan kendalikan hal ini," kata Jonan, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/5/20018).

Jonan kembali menegaskan agar Pertamina berkonsultasi setiap ingin mengambil kebijakan mengenai penetapan harga BBM non subsidi ke pemerintah, terutama instansinya sebagai regulator yang menaungi sektor energi. Apalagi, Ramadhan dan Idul Fitri sangat rawan inflasi.

"Kita sudah ingatkan bahwa ini harus dikonsultasikan ke pemerintah. Jadi bukan ini komersial murni harus mencari laba, itu nggak ada itu," ungkapnya.

Menurut Jonan, dengan dikonsultasikan terlebih dahulu bukan berarti Pertamina tidak boleh menaikkan harga BBM non subsidinya, tetapi sebagai pertimbangan dampak yang akan terjadi pasca kenaikan harga. "Sebagainya makanya harus dikonsultasikan itu saja. Bukan nggak boleh naik hanya harus dikonsultasikan baiknya bagaimana," ujar Jonan.

Jika keinginan pemerintah tersebut tidak dikabulkan, makan Jonan akan membuat Peraturan Menteri ESDM yang mengatur keharusan Pertamina melakukan konsultasi sebelum memutuskan kenaikan harga BBM non subsidinya.

"Ya kalau perlu saya bikin Peraturan Menteri.Sebenarnya begini pemerintah nggak suka menambah peraturan, sepanjang ini bisa dikonsultasikan dengan baik, mestinya sudah oke tapi kalau disuruh konsultasi tidak mau ya sudah dibikin ke peraturan saja," tandasnya.
  (Liputan6)