
Jakarta, MERDEKANEWS -Bekas Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo resmi memasuki masa pensiunya kemarin, Sabtu (31/3/2018). Gatot berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mempercayakan tugas sebagai Panglima TNI kepadanya.
Calon Capres ini tercatat telah menjadi prajurit TNI selama 36 tahun. Ia menjadi prajurit TNI di Angkatan Darat sejak 1982.
"Puji syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadirat Allah SWT bahwanya telah menjalankan rangkaian tugas sebagai seorang prajurit TNI AD sejak awal pengabdiannya pada tahun 1982 hingga tahun ini,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).
Gatot menambahkan, setelah melepas tugasnya sebagai tentara tak berarti dirinya akan menganggur.
Ia menyatakan, tetap akan mengabdi kepada negara di bidang yang lain. Menurut dia, hal itu sebagai perwujudan kecintaan kepada negara.
Namun, dalam waktu dekat, ia akan berkumpul bersama keluarganya terlebih dahulu. Pria kelahiran Tegal 1960 itu pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya menjalankan tugas di TNI hingga menjadi Panglima.
Ia juga berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mempercayakan tugas sebagai Panglima TNI kepadanya.
"Terimakasih kepada Bapak Joko Widodo sebagai pimpinan yang baik dan memberi kepercayaan kepada saya,” ujarnya.
Ia juga berterimakasih kepada semua masyarakat dan pihak khususnya jajaran TNI Angkata Darat yang selama ini telah memberikan dukungan berupa apa pun, termasuk berupa kritik yang konstruktif (Hadrian )
-
KLB Partai Gerindra Dorong Prabowo Subianto Kembali Maju di Pilpres 2029 Prabowo mengaku heran bahwa dalam KLB telah diputuskan bahwa dirinya akan maju lagi dalam kontestasi pilres
-
Resmi Jadi Capres dari Demokrat, Kamala Harris Janji Bakal Berdiri Membela Hak Israel Saya ingin memperjelas, saya akan berdiri membela hak-hak Israel untuk membela diri
-
Dituding Curang Nicolas Maduro Terpilih Lagi Jadi Presiden Venezuela, Kaum Muda Pilih Hengkang! Maduro mengandalkan dukungan aparat pemilihan, pimpinan militer, dan lembaga negara dalam sistem patronase politik yang sudah mapan
-
Etika, Hukum dan Masa Depan Demokrasi Politik: Evaluasi dan Refleksi Keputusan MK tentang Pilpres 2024 Etika atau adab adalah kunci bagi kemajuan tingkat peradaban bangsa di masa depan. Adab atau keadaban kemanusiaan harus dipahami beririsan dengan prinsip keadilan dan bahkan ketuhanan dalam kehidupan umat manusia
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024