Miliki Peran Strategis dalam Aktivitas Perdagangan di Tapanuli Tengah, Kemenhub Segera Tetapkan Alur Masuk Pelabuhan Barus
Bekasi, MERDEKANEWS - Pelabuhan Barus terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Lokasi Pelabuhan ini terletak tepat di pinggir pantai dan menghadap langsung ke Samudera Hindia. Kondisi perairan di kawasan pelabuhan cukup tenang karena ombak besar dari Samudera Hindia dilindungi oleh Pulau Karang.
Pelabuhan Barus diketahui merupakan pusat perdagangan rempah sejak abad ke-7, sehingga Pelabuhan ini menjadi sangat penting dalam aktivitas perdagangan khususnya hasil rempah serta sebagai tempat berlabuhnya kapal dagang di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Jenis rempah yang diperdagangkan adalah seperti kapur barus, kemenyan, gambir, kayu manis, cengkeh, pala, damar, rotan, kayu cendana, gading gajah, lada dan rempah-rempah lainnya.
Mengingat peran penting tersebut, maka Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian akan segera menetapkan Alur-Masuk Pelabuhan Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.
Demikian disampaikan Direktur Kenavigasian Capt. Budi Mantoro saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Penetapan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, di Hotel Amarossa Grande Bekasi, Kamis (28/3/2024).
Menurut Capt. Budi Mantoro, saat ini dalam rangka menciptakan keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah perairan Pelabuhan Barus, telah dilaksanakan beberapa kegiatan kenavigasian, antara lain bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq Direktorat Kenavigasian melalui Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Sibolga telah melaksanakan kegiatan survey mandiri untuk penetapan Alur–Pelayaran Masuk Pelabuhan Barus.
“Sedangkan berdasarkan RIPN tahun 2017, mulai dari tahun 2017 s/d 2037 Pelabuhan Barus merupakan Pelabuhan Pengumpan Lokal yang dikelola dan ditangani oleh Kantor Unit Peneyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus” kata Capt. Budi Mantoro.
Selanjutnya, menurut Capt. Budi Mantoro untuk ketertiban lalu lintas kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan, pengendalian dan pengawasan, serta alat pengatur kepelabuhanan baik pembangunan, pengembangan dan operasional untuk saat ini maupun yang akan datang.
“Jadi tujuan utama dari penetapan Alur – Pelayaran Masuk Pelabuhan Barus adalah untuk menjamin keselamatan dan keamanan bernavigasi sehingga dapat mencegah adanya musibah di laut seperti tubrukan, tenggelam, terbakar, dan kandas, serta adanya perlindungan dan kelestarian lingkungan maritim” kata Capt. Budi Mantoro.
Capt. Budi Mantoro juga mengatakan kegiatan Kenavigasian yang dilaksanakan tersebut, manfaatnya tidak hanya untuk kepentingan Distrik Navigasi semata, akan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintah lainnya. Untuk itu, pihaknya mengajak semua instansi dan stakehoders terkait untuk menciptakan sinergi dan kerja sama antar instansi serta saling mendukung, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan, memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.
Menurutnya, kolaborasi, komunikasi, dan sinergi antar instansi sangat diperlukan guna menghindari sikap ego sektoral yang dapat menghambat proses menuju tujuan bersama. Dengan sinergi yang baik tersebut, tentunya akan mampu bekerja sama secara efektif, saling mendengarkan, dan berbagi sumber daya guna mencapai hasil yang optimal. Dengan kerjasama yang solid dan kesadaran akan pentingnya sinergi, kita dapat mengatasi setiap tantangan dan mencapai keberhasilan yang lebih besar dalam upaya mencapai tujuan bersama.
“Kami percaya dengan semangat team work, ke depan dapat mencapai hasil yang lebih baik dan memberikan kontribusi yang nyata dalam pengembangan transportasi laut yang aman dan selamat baik di Wilayah Kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Sibolga pada khususnya maupun seluruh wilayah perairan Indonesia” ujar Capt. Budi Mantoro.
Sebagai informasi, kegiatan FGD kali ini menghadirkan para narasumber dari Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Sibolga, terkait Survey hidro-oceanografi dalam rangka rencana penetapan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Barus, Direktorat kepelabuhanan terkait dukungan data dan informasi rencana pengembangan Pelabuhan Barus, Pushidrosal terkait pentingnya penggambaran alur-pelayaran masuk Pelabuhan Barus pada Peta Laut Indonesia, dan Direktorat Kenavigasian terkait proses penetapan alur-pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya di alur-pelayaran masuk Pelabuhan Barus.
Adapun para peserta FGD berasal perwakilan dari Biro Hukum Kementerian Perhubungan, Pushidrosal, Kemenko Marves, KKP, BIG, perwakilan dari Direktorat dan Bagian di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut, Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Sibolga, Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Belawan, Dinas Perhubungan Kabupaten Tapanuli Tengah serta perwakilan Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, baik secara luring maupun daring. (Viozzy)
-
Kemenhub Targetkan Pengembangan Stasiun Tanah Abang Rampung Akhir Tahun 2024 Kami bersama dengan Pemprov DKI Jakarta dan PT KAI berupaya untuk menaikkan tingkat pelayanan kepada penumpang di Stasiun Tanah Abang, baik dari sisi kemudahan, kenyamanan maupun aksesibilitas
-
Angkasa Pura II Dukung Penataan Bandara oleh Kemenhub Penataan bandara ini berdampak positif, di mana rute penerbangan di Indonesia semakin tertata yang kemudian juga akan mendorong pertumbuhan pariwisata domestik dan perekonomian nasional
-
Perkuat Bisnis Penerbangan Pasca Pandemi, Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional KM 31/2004 ini dikeluarkan dengan tujuan untuk melindungi penerbangan internasional pasca pandemi dengan menjadikan bandara sebagai hub (pengumpan) internasional di negara sendiri
-
Kemenhub Usulkan 18.017 Formasi ASN Tahun 2024 1.391 untuk formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 16.626 untuk formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
-
Kemenhub Berangkatkan Peserta Balik Gratis Moda Bus Dari 9 Terminal Balik gratis ini merupakan bagian dari keseluruhan rangkaian kegiatan mudik gratis angkutan jalan tahun 2024/1445 H yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Pada arus balik diberangkatkan sebanyak 160 bus