merdekanews.co
Kamis, 29 Februari 2024 - 18:55 WIB

Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Keseriusan Jerman Penempatan Perawat Indonesia

Jyg/Ant - merdekanews.co
Menaker apresiasi keseriusan Jerman dalam penempatan perawat Indonesia. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi keseriusan Jerman untuk melakukan percepatan penempatan perawat Indonesia. Hal itu disampaikan menaker usai melakukan dialog di Berlin, Rabu (28/2) malam.

Menaker Ida Fauziyah dan Direktur Manajemen Internasional Badan Ketenagakerjaan Federal/ Bundesagentur fur Arbeit (BA) Jerman Steffan Sottung sepakat untuk segera melakukan percepatan pengiriman tenaga perawat dari Indonesia ke Jerman melalui Program Triple Win.

"Kami apresiasi antusiasme BA (penyedia penempatan kerja dan pelatihan terkemuka di Jerman) yang terus berminat untuk menerima tenaga perawat dari Indonesia," kata Menaker dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (29/02).

Selain soal penempatan tenaga perawat, dalam pertemuan bilateral tersebut Menaker Ida Fauziyah juga memperoleh gambaran Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) yang terintegrasi dan dimanfaatkan secara penuh oleh pihak industri/swasta.

"Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya," ujar Menaker Ida Fauziyah.

Dalam kesempatan itu Menaker juga melakukan pertemuan dengan tenaga perawat Indonesia yang beberapa diantaranya memperlihatkan lancarnya kemampuan berbahasa Jerman mereka.

Terkait hal itu, Menaker menyatakan akan terus meningkatkan kompetensi bahasa bagi tenaga perawat Indonesia yang akan ditempatkan ke Jerman.

Ia berharap pemerintah Jerman dapat lebih lagi meningkatkan bantuan pelatihan Bahasa Jerman melalui Goethe Institute dan juga lembaga-lembaga bahasa lainnya.

Menurut data Kemnaker, lewat program penempatan Triple Win ke Jerman telah dilakukan penempatan pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat hingga gelombang ke-5.

Pada 2023 diberangkatkan sebanyak 84 orang dan dilanjutkan pada Januari 2024 kembali diberangkatkan 27 orang.

(Jyg/Ant)