Jakarta, MERDEKANEWS -- Program makan siang dan susu gratis janji Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sudah mulai dibahas untuk masuk rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah mengungkapkan rencana program pemberian makan siang gratis dengan budget Rp15.000 per anak tersebut belum termasuk dengan susu.
Kepala Perwakilan Bank Dunia (World Bank) untuk Indonesia & Timor Leste, Satu Kahkonen menanggapi program tersebut. Menurut dia, program itu perlu direncanakan dengan matang.
Pemerintah Indonesia perlu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut. Intinya dipersiapkan dari sisi perencanaan serta ketersediaan anggarannya.
Sebagai perwakilan Bank Dunia, pihaknya masih akan menunggu secara detail mengenai program tersebut. Satu Kahkonen berharap, pemerintah taat pada rentang anggaran yang telah ditetapkan yaitu di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Kami masih menantikan (rincian program makan siang gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujar Satu Kahkonen.
Selain itu, ia mengatakan stabilitas makroekonomi dan stabilitas fiskal juga perlu dijaga dalam pelaksanaan program milik Prabowo-Gibran ini.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani juga sudah memberikan responsnya terhadap program makan siang gratis Prabowo-Gibran ini.
Kepada wartawan, Bendaraha RI tersebut mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mengkaji pagu indikatif sebagai ancar-ancar pagu anggaran yang tepat untuk melaksanakan program makan siang gratis.
Nantinya, program ini akan ditempatkan kepada kementerian/lembaga yang sesuai sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja (renja) selanjutnya.
“Ini proses masih berjalan tiga bulan ke depan ya, dan bulan depan kita fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan nanti KPU memutuskan siapa pemerintahan nanti yang official,” kata Sri Mulyani.
-
Sri Mulyani: Belanja Negara Kuartal Pertama Tahun 2024 Tembus Rp427,6 Triliun Hingga akhir Maret 2024, belanja K/L telah mencapai 20,4 persen dari pagu yang telah ditetapkan yaitu Rp 222,2 triliun
-
Punya Jam Terbang Tinggi, PDIP dan PKS Berpeluang Jadi Oposisi Pemerintahan Probowo-Gibran keduanya bisa memungkinkan jadi oposisi dengan mempertimbangkan rekam jejak PDIP dan PKS dalam beberapa tahun terakhir
-
Pemberian Penghargaan Prestasi Pemda berdasarkan Hasil Penilaian LPPD Kemendagri memberikan waktu kepada Pemda untuk mengumpulkan laporan melalui sistem informasi LPPD
-
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP? Bagi Ganjar hal itu penting agar mekanisme check and balance atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024