Jakarta, MERDEKANEWS -- Pertemuan lanjutan antara Tim Asdep Infrastruktur Pemerintahan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada Jumat, 23 Februari 2024, menandai langkah penting dalam merancang kerjasama yang lebih konkrit.
Bertempat di ruang rapat direktur lantai 4 Kantor Pusat BAZNAS di Jakarta Timur, pertemuan tersebut menggambarkan komitmen keduanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di Kecamatan Lokpri.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan BNPP, Farida Kurnianingrum, pertemuan ini menjadi sangat penting untuk membahas rencana penyusunan Aksi Tindak Bersama Pelaksanaan Kerjasama BNPP-BAZNAS.
Meskipun telah ada MoU dan Perjanjian Kerjasama sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023, implementasinya masih minim terlihat, khususnya di Kecamatan Lokpri.
“Langkah lanjutan untuk perpanjangan kerjasama telah dilakukan sejak kunjungan tim dari Asdep IP ke kantor BAZNAS pada 17 Januari 2024,” ujar Farida.
Kunjungan tersebut diikuti dengan rapat pada tanggal 31 Januari 2024 di ruang rapat lantai 4 BNPP, yang dihadiri oleh Plt Direktur Pendayagunaan BAZNAS, Eka Budi Sulistyo, dan Kolonel Heri Budi dari Kemenko Polhukam, dan dilanjutkan dengan pembahasan lebih lanjut pada tanggal 23 Februari 2024.
Sementara itu, Asdep Infrastruktur Pemerintahan BNPP, Amrullah Ridha, menambahkan bahwa pertemuan membahas pemilihan lokasi kecamatan perbatasan negara. BAZNAS meminta informasi yang lebih spesifik untuk dapat mengkomunikasikannya dengan BAZNAS Daerah terkait.
Menyoroti program prioritas BAZNAS, Ridha menyebutkan lima fokus utama, termasuk kemanusiaan, kesehatan, kebencanaan, ekonomi pedesaan, dan perkotaan. Program-program tersebut mencakup berbagai bentuk bantuan mulai dari logistik keluarga hingga bantuan penyandang disabilitas.
“Kami berharap, melalui program kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, kami dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perbatasan masyarakat,” kata Ridha.
Dalam hal pemantauan dan evaluasi program, BAZNAS menyarankan untuk melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terpadu dua kali dalam setahun. Hal ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program yang dilaksanakan serta melibatkan Kelompok Lokal (KL) yang relevan.
Tindaklanjut dari pertemuan tersebut, Asdep Infrastruktur Pemerintahan akan terus berkoordinasi dengan Biro PK BNPP untuk menyusun langkah-langkah strategi dan teknis kegiatan selanjutnya. Kedua pihak berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, terutama di wilayah perbatasan negara.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah yang konkret, kerjasama antara BNPP dan BAZNAS diharapkan tidak hanya menjadi sebuah perjanjian formal, tetapi juga tidak penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di perbatasan negara. Semoga kerjasama ini dapat menjadi contoh bagi upaya kolaboratif lainnya dalam memajukan kesejahteraan bersama.
-
Presiden Prabowo Respons Pembiayaan Program Makan Bergizi Gratis Gunakan Zakat Dia mengatakan pada prinsipnya semua pihak terbuka untuk ikut serta berpartisipasi dalam menyukseskan program prioritas pemerintah tersebut.
-
Jadi Perbincangan Publik, Ketua DPD RI, Sultan Najamuddin Luruskan Soal Wacana Zakat Biayai MBG potensi zakat, infak, dan sedekah di Indonesia mencapai Rp 300 triliun per tahun
-
Kata BGN Soal Dana Zakat Dipakai untuk Program Makan Bergizi Gratis BGN fokus dana APBN Rp71 triliun dulu ya
-
Gunakan Dana ZIS, Baznas Buka Peluang Selenggarakan Program Makan Bergizi Gratis untuk Fakir Miskin Kalau memang sasarannya nanti kepada fakir miskin, ya kita akan lakukan
-
BNPP RI Raih Predikat “Sangat Baik” dalam Evaluasi SPBE Tahun 2024 BNPP RI Raih Predikat “Sangat Baik” dalam Evaluasi SPBE Tahun 2024