merdekanews.co
Jumat, 23 Maret 2018 - 02:12 WIB

OK OCE Dihambat, Sandi Ancam Depak Pembangkang

Ira Safitri - merdekanews.co
Sandiaga Uno

Jakarta, MerdekaNews - Ada-ada saja kelakukan para pejabat DKI Jakarta. Entah belum move on pasca pilkada atau malas kerja, tapi banyak pejabat tidak yakin dengan program OK OCE.

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menyebut ada kepala dinas yang memandang sebelah mata program OK OCE. Beberapa dinas tidak yakin program OK OCE dapat membuka 200 ribu lapangan pekerjaan dalam lima tahun.

"Kan kita canangkan 200 ribu lapangan kerja dengan penciptaan 200 ribu wirausaha baru. Berarti, kalau lima tahun, setiap tahun itu 40 ribu. Nah, angka awalnya ini saya ingin cerita pada teman-teman ya, SKPD skeptis. Semua turun-turunkan (target) angkanya. Saya bilang tetap 200 ribu dengan 40 ribu targetnya per tahun," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).

Namun akhirnya, kata Sandi, seluruh dinas menerima target yang dicanangkan. Politisi usungan Partai Gerindra dan PKS itu juga enggan menyebutkan kadis mana yang memandang sebelah mata OK OCE.

"Akhirnya mereka dengan berat bisa menerima. Saya tidak mau menyebutkan siapa namanya," ujar Sandi.

Sandi pun menuturkan akan ada konsekuensi atas sikap skeptis beberapa kadis itu.

"Ya, dia pasti akan tahu sendiri. Karena itu perdebatannya panjang," terang Sandi.

Di sisi lain, lanjut Sandi, meski baru beberapa bulan berjalan, warga yang mendaftar sebagai peserta program OK OCE sudah menembus angka 30 ribu orang. Peserta ke-40 ribu akan mendapatkan hadiah dari Sandi.

BACA: Penutupan Alexis Bocor, Wakil Satpol PP Kebelet Jadi Kepala Dinas?

"Saya juga ingin sampaikan mengenai OK OCE. Tadi pas monitoring dan evaluasi, angka 35 ribu sudah tembus untuk P1-nya (pendaftaran)," ucap Sandi.

"Dan UKM yang ke-40 ribu tadi kita sudah sampaikan bahwa akan mendapat hadiah umrah, baik itu ke Mekah kalau muslim. Kalau dia Katolik atau Kristen, 'umrah'-nya ke Yerusalem. Terus kalau Hindu, tentunya ke tempat sakral dari agama Hindu maupun Buddha bisa pergi ke tempat yang lain," tutur Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. (Ira Safitri)