merdekanews.co
Jumat, 09 Februari 2024 - 12:25 WIB

Komrad Pancasila, Akademisi, Praktisi dan Para Ahli Ajak Masyarakat Cerdas Tanggapi Situasi Jelang Hari Pencoblosan

Viozzy - merdekanews.co
Koordinator Komrad Pancasila Antoni Yudha

Jakarta, MERDEKANEWS - Kampanye pasangan capres-cawapres hanya tinggal hitungan hari. Namun suasana panas menjelang hari pencoblosan semakin terasa antar pendukung pasangan calon. 

Komrad Pancasila, Akademisi, Praktisi dan para Ahli pun menyoroti fenomena para guru besar, dosen, serta insan akademis lainnya yang tiba-tiba muncul dan bersuara dengan lantang menyatakan kondisi negara sedang tidak baik-baik saja. 

"Ketakutan demi ketakutan terus di sebar dan dipertontonkan secara massif, oleh manusia yang di pundaknya melekat predikat intelektual," ungkap Koordinator Komrad Pancasila Antoni Yudha, hari ini. Jumat (9/2/24)

Lebih lanjut, Antoni mengatakan bahwa Komrad Pancasila yang berisikan kalangan intelektual muda yang pernah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi merasa miris akan kondisi yang terjadi. 

"Apakah para insan akademika tersebut lupa bahwa ada cara lain yang jauh lebih baik dalam menyampaikan kegelisahan nya??? Bukankah ada cara yang lebih terhormat jika merasa ada kejanggalan dan pelanggaran hukum yang terjadi?," jelasnya.

"Sungguh sangat miris, jika para insan akademisi tersebut lupa atau bahkan tidak tau cara cara terbaik tersebut," kata dia lagi.

Lebih jauh, Antoni menuding gerakan para akademisi tersebut bukanlah gerakan murni yang didasari oleh aspirasi, namun lebih ke arah untuk turut serta memanaskan situasi. "Ataukah memang ini adalah bagian dari ORKESTRASI dari para insan akademis yang terlibat dalam politik partisan," ucapnya.

Oleh karenanya, atas dasar tersebut, Komrad Pancasila juga menyampaikan pernyataan diantaranya pertama menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara, namun tanpa harus menghasut orang lain, dan tetap menghargai pendapat orang lain.

Berikutnya, mengimbau Lingkungan Kampus beserta para Civitas Akademinya harus mengutamakan edukasi kepada masyarakat dan bukan provokasi. 

"Kami meminta dunia pendidikan harus *terbebas dari segala bentuk politik praktis," katanya.

Selain itu, pihaknya mengajak seluruh elemen bangsa untuk senantiasa terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan tidak mudah termakan isu hoax yang sengaja dihembuskan pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Komrad Pancasila bersama para akademisi, praktisi dan para ahli serta bersama masyarakat akan tetap mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga masa tugasnya selesai," pungkasnya. (Viozzy)






  • Smart Policing dalam Situasi Gawat Darurat Smart Policing dalam Situasi Gawat Darurat Model smart policing merupakan model pemolisian yang mampu model orkestra yang mengharmonikan antara pemolisian konvensional, pemolisian elektronik maupun pemolisian forensik