Jakarta, MERDEKANEWS -- Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa kerja viral di media sosial. Pernyataan Ahok tersebut memantik respons dari berbagai kalangan.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara tegas membantah ucapan Ahok. Luhut mengatakan, orang yang menyebut Jokowi tidak bisa kerja pasti bermasalah.
Hal itu dikatakan Luhut, dalam konferensi pers mengenai penyelenggaraan kejuaraan dunia F1 Powerboat (F1H2O) dan Aquabike Jetski yang akan digelar di Danau Toba, Sumatra Utara pada Maret mendatang.
Menurutnya, kejuaraan yang telah dihelat di Danau Toba sejak tahun lalu itu tak terlepas dari peran Jokowi sebagai pemimpin negara.
"Itu terjadi karena kerja sama kita semua dan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Jadi kalau ada orang yang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, tentunya dia bermasalah. Lihat nih dengan kepalanya,” kata Luhut, Rabu (07/02).
Pada konferensi pers tersebut, Luhut didampingi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan keberhasilan F1 di Powerboat di Danau Toba, Medan menjadi kebanggaan untuk Orang Batak. Bahkan, dia mengatakan Plh Sekretaris Kemenko Marves Odo RM Manuhutu menyebutkan laporan New York Times yang memasukkan Toba sebagai rekomendasi wisata dunia.
"Tadi Pak Odo jelaskan ke saya, New York Times jelaskan kalau Bali hiruk pikuk, kalau Toba ketenangan, kesunyian, keheningan," bebernya.
"Jadi, saya kira ada dua sekarang (destinasi wisata dunia di Indonesia), kalau lima tahun ini bisa kita pelihara atau ini bagus, ada turis destinasi baru selain bali. Airport sudah bagus, kemudian orang Batak-nya juga diajarkan," tambah Luhut.
Meski sindiran Luhut tidak tegas ditujukan ke siapa, belakangan kritik soal kinerja Jokowi justru datang dari eks rekannya saat di DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Saat Jokowi menjabat gubernur DKI Jakarta, Ahok merupakan wakilnya.
Ahok yang baru saja mundur dari komisaris utama PT Pertamina (Persero) itu fokus mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Politikus PDI Perjuangan tersebut lantas menyenggol Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.
"Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum," ujar Ahok dalam potongan video yang beredar di media sosial TikTok.
-
Punya Jam Terbang Tinggi, PDIP dan PKS Berpeluang Jadi Oposisi Pemerintahan Probowo-Gibran keduanya bisa memungkinkan jadi oposisi dengan mempertimbangkan rekam jejak PDIP dan PKS dalam beberapa tahun terakhir
-
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP? Bagi Ganjar hal itu penting agar mekanisme check and balanceĀ atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik
-
Pemerintah Akan Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp474 Miliar, Menko Luhut: Kasihan Pedagang Kita semua pejabat pemerintah ini harus mengingat pedagang, kalau begini kan kasihan pedagang itu,
-
Kapolda Bakal Jadi Saksi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Kapolri Respons Begini Listyo masih menunggu Kapolda mana yang akan dibawa sebagai saksi ke MK oleh kubu Ganjar-Mahfud
-
Tidak Semewah Widya Chandra, Pak Luhut Kaget Rumah Dinas Menteri di IKN Kecil! rumah dinas menteri di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), tidak semewah rumah menteri di kawasan Widya Chandra, Jakarta