
Bekasi, MERDEKANEWS -Penerapan sistem ganjil genap di tol Bekasi berhasil menekan jumlah kendaraan di jalan raya. Sebab, penurunan itu berpengaruh pada peningkatan kecepatan kendaraan sepanjang Jakarta-Cikampek.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengungkapkan, sejak aturan itu diberlakukan pada 12 Maret, kepadatan lalu lintas (lalin) terbukti menurun 36 sampai 39 persen.
Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya kecepatan kendaraan hingga 22 persen. Tak hanya itu, jumlah truk atau golongan III, IV, dan V yang melintas di ruas tol itu juga menurun hingga 61 persen.
Dengan begitu kecepatan rata-rata yang awalnya menuju Jakarta sebesar 59,20 km/jam, naik menjadi 72,39 km/ jam.
“Lalu arah Cikampek yang awalnya 57,07 km/jam, kini berubah hingga 67,23 km/jam," kata Budi saat evaluasi ganjil-genap bersama Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dan kepolisian di Bekasi, Minggu (18/3/2018).
Menurut Menhub, ada tiga pola pengendara mobil golongan I dari Bekasi menuju Jakarta. Pertama, berangkat lebih pagi untuk menghindari pemeriksaan petugas di gerbang tol.
Kedua, berpindah ke gerbang tol yang lain seperti Gerbang Tol Tambun, Cikunir I dan Cikunir II, dan terakhir beralih ke bus Transjabodetabek Premium.
Melihat keberhasilan itu, Menhub akan menerapkan sistem sama di beberapa jalan tol lainnya, seperti Jagorawi dan Tangerang-Jakarta.
Menurutnya, kebijakan itu dimaksudkan agar mengurangi kemacetan di Ibukota.
"Sudah kita lakukan kajian dan saya minta paling lama dua minggu sudah bisa diterapkan di tol Jagorawi," kata Budi.
Untuk Tol Jagorawi, kata Budi, selain aturan ganjil-genap, juga akan dibangun jalur khusus bus premium menuju Jakarta. Harapannya, masyarakat secara bertahap menggunakan angkutan bus untuk bekerja.
"Pemerintah sedang membangun berbagai angkutan massal seperti kereta api ringan (LRT) dengan terus berkoordinasi dengan semua pihak," katanya.
Soal jalur ganjil genap di Tol Jagorawi, Budi mengaku masih terus mengkaji pelaksanaan aturan baru di pintu tol mana aturan mobil berplat nomor ganjil-genap diberlakukan. "Kita memulai dengan membangun jalur khusus bus premium di tol Jagorawi," kata Budi.
"Setelah Jagorawi, aturan serupa akan diterapkan pula di tol Tangerang-Jakarta. Namun belum dilakukan dalam waktu dekat. Silakan Pemkot Tangetang memberikan masukan kepada kita untuk dikaji," kata Budi.
Dalam kesempatan itu, Menhub juga memantau persiapan mudik tahun 2018 di Stasiun Bekasi. Di sana, dia memantau perdaftaran penyelenggara angkutan motor gratis dengan kereta api pada masa lebaran.
"Tahun ini, Kemenhub mengalokasikan kuota sebesar 18 ribu sepeda motor yang diangkut gratis oleh kereta api ke jurusan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Dan sekarang sudah hampir ludes," kata Budi.
Bekas Direktur Utama Ancol itu mengakui, program pemerintah yang sudah beberapa tahun dilakukan itu memang selalu diminati masyarakat.
"Karena itu, kami akan tambah lagi kuotanya," kata Menhub setelah melihat salah satu warga yang hampir gagal ikut program angkutan motor gratis.
Hingga saat ini dari 18.000 kuota yang tersedia, 85,9 persen yang terisi dengan tujuan terbesar jalur selatan seperti ke Yogyakarta dan Solo.
"Kalau jalur utara seperti Semarang tingkat keterisian masih 61 persen, sedangkan jalur selatan sudah 95 persen," katanya.
Penawaran angkutan gratis tersebut, tambah menhub, bukan saja untuk keberangkatan ke Jawa tapi juga untuk kepulangan ke Jakarta.
"Musti dipahami yang gratis adalah untuk sepeda motor, sementara untuk penumpang tetap bayar," katanya.
(Hadrian )
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI
-
Bulog Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir Ramadhan 2025 Ketersediaan stok beras nasional dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya hingga akhir Ramadhan 2025