merdekanews.co
Jumat, 16 Maret 2018 - 00:29 WIB

Diduga Mau Ambil Alih Dana Rp 150 M

Bentuk Tim Mirip Pelatda, Dispora Bikin Gaduh Lagi?

Sam Hamdan - merdekanews.co
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono.

Jakarta, MERDEKANEWS - Setelah membuat gaduh dengan menyusun draf peraturan gubernur (Pergub), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta kembali berulah. Kali ini Dispora dikabarkan telah membentuk tim pembinaan atlet.

Tim tersebut terkesan untuk 'mengkebiri' peran KONI DKI Jakarta yang secara UU No 3 Tahun 2015 tentang olahraga kalau pembinaan atlet adalah wewenang KONI.

Tim bentukan Dispora yang beredar di kalangan wartawan Balaikota dan DPRD.

Struktur Pelatda bentukan Dispora yang beredar di kalangan wartawan kalau tim tersebut berjumlah sekitar 87 orang. Kabarnya pembentukan tim itu untuk mengambil alih dana APBD Rp 150 miliar.

"Struktur ini kita dapat dari anggota DPRD. Dan DPRD  masih menyelidikinya," tegas wartawan yang biasa liputan di Balaikota dan Gedung DPRD.

BACA: Anies: Disorda Harus Dukung KONI DKI

Padahal dana APBD Rp 150 miliar tersebut khusus untuk pembinaan atlet ibukota dalam menghadapi PON 2020 di Papua. Sumber di Balaikota dan DPRD menyebutkan kalau mata anggaran itu tertulis soal pengadaan seperti komputer, laptop dan biaya honor tim pembinaan atlet serta kepengurusan satgas.

BACA: Nih, Pidato Anies Agar Pemprov Dukung Koni DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pidato pelantikan KONI DKI Jakarta telah berharap agar Jakarta mampu merebut juara umum PON 2020. Anies juga telah meminta kepada Kepala Dispora DKI Jakarta Ratiyono mendukung dan segera mencairkan anggaran operasional KONI.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik meminta kepada Dispora agar tidak main api. Harusnya sebagai kepala dinas dia patuh dan nurut dengan kebijakan Anies-Sandi.

Menurutnya jangan lagi membuat kebijakan yang bikin gaduh. Apalagi saat ini KONI DKI Jakarta sudah solid dan mempunyai target besar yakni membawa Jakarta menjadi juara umum.

Dia berharap Ratiyono jangan membuat kebijakan aneh. Apalagi kebijakan tersebut adalah warisan dari Ahok. "Susah kalau pola Ahokers. Karena hobinya hanya bikin gaduh. Saya harap ini menjadi catatan Anies-Sandi," ungkapnya.

Taufik khawatir dengan manuver Ratiyono bisa mengganggu kinerja KONI yang ditugaskan Anies untuk merebut juara umum di PON. "Kalau Jakarta gagal juara umum, apa Ratiyono mau tanggung jawab?," tanbahnya.

 

  (Sam Hamdan)