
Jakarta, MERDEKANEWS -- Sebagai payung organisasi dunia industri dan usaha di Indonesia yang berlandaskan undang undang dan berfungsi sebagai wadah aspirasi sektor swasta, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam perekonomian nasional sesuai dengan amanat Keppres No. 18 tahun 2022, Kadin Indonesia terus konsisten melaksanakan berbagai program kerja dalam rangka mendukung kinerja pengusaha nasional dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Berdasarkan hasil Rapat Dewan Pengurus Harian Kadin Indonesia pada tanggal 30 April 2024, disepakati beberapa catatan kolektif yang menjadi rujukan posisi dan narasi Kadin Indonesia terkait dengan perkembangan perekonomian global dan nasional.
Berikut ini catatan terkait kondisi perekonomian global dan domestik yang menjadi standing position Kadin Indonesia ketika berhadapan dengan pemangku kepentingan yang relevan:
Mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik saat ini maka terlihat bahwa tekanan faktor eksternal membayangi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Untuk itu, Kadin melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus mendorong tingkat “Ease of Doing Business in Indonesia” serta mengoptimalkan kapasitas pengusaha nasional.
1. Tinjauan Perekonomian Global
- Pasca pandemi COVID-19 di tahun 2024, ketidakpastian kembali meningkat akibat memanasnya hubungan geopolitik Rusia-Ukraina, Perang Israel-Palestina, dan potensi perang antara Israel dan Iran di awal tahun 2024.
- Secara umum, hingga April 2024, perekonomian global telah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Pertumbuhan ekonomi negara-negara besar masih tergolong rendah.
- Sektor moneter, kenaikan suku bunga acuan masih terjadi karena inflasi inti yang tinggi. Misalnya, sektor perumahan (housing) merupakan penyumbang inflasi tertinggi di AS di tengah normalisasi harga energi. Amerika Serikat dengan hati-hati menjaga harga energi tetap stabil, jika tidak, headline inflation akan naik hingga lebih dari 3,5%.
- Ketidakpastian harga komoditas sektor perdagangan yang semakin tinggi akibat serangan Israel ke Iran, dan Rusia-Ukraina;
- World Uncertainty Index masih naik.
- Atas peningkatan ketidakpastian akibat faktor global ini, Kadin Indonesia memproyeksikan 2 (dua) skenario forecasting nilai Rupiah terhadap dollar AS di tahun 2024
- Skenario 1, kondisi dimana Perang Iran-Israel hanya bersifat terbatas seperti saat ini (per 24 April 2024). Diproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per akhir tahun 2024 akan berkisar Rp 16.399.
- Skenario 2, kondisi dimana Perang Iran-Israel memburuk dan terus bereskalasi. Diproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan semakin melemah dan per akhir tahun 2024 dapat menembus Rp 17.099.
- Selanjutnya, dampak memanasnya tensi geopolitik di timur tengah memicu risk off para investor sehingga Emas sebagai “safe haven” mengalami kenaikan harga.
- Terkait dengan suku bunga, the Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan hingga akhir tahun 2024.
- Akhirnya tingkat inflasi diperkirakan meningkat pada awal tahun 2024. Hal ini terjadi menyusul antisipasi konflik timur – tengah semakin memanas.
2. Tinjauan Perekonomian Domestik
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level 5,05% (y-o-y) pada 2023.
- Pertumbuhan PDB Indonesia berdasarkan sektor, sektor unggulan mendominasi PDB Indonesia mengalami perlambatan yakni Industri Pengolahan, Perdagangan, Pertanian, dan Transportasi.
- Pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan. Terjadi kenaikan pada konsumsi pemerintah, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), dan Produk Domestik Regional Bruto (PMTDB) mengalami peningkatan.
- Aspek inflasi. Inflasi mengalami kenaikan yang signifikan di Triwulan-I 2024 (mengalami peningkatan di kisaran 3%). Sebaliknya, inflasi harga diatur pemerintah turun secara drastis sejak Triwulan-IV 2023 disaat pemerintah mulai intervensi, sedangkan inflasi inti relatif stabil di level 2%.
- Cadangan devisa Indonesia Bank Indonesia mencatat bahwa cadangan devisa Indonesia turun sebesar USD 3,6 Miliar karena tekanan dollar AS terhadap rupiah yang semakin tinggi. Meski demikian Cadangan devisa Indonesia masih di level aman. Jumlah cadangan devisa per Maret 2024 masih lebih tinggi dibandingkan Maret 2024. Selain itu, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus pada Maret-24 sebesar USD 4,47 Miliar.
- Suku bunga Bank Indonesia BI Rate meningkat 6,25% pada April 2024. Hal ini akan berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga tabungan dan kredit perbankan. Selanjutnya, ini berdampak pada cost of borrowing yang meningkat.
-
Presiden Prabowo Ajak Pengusaha Nasional Ngobrol dengan Bill Gates di Istana, Siapa Saja? Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan Gates untuk membahas kerja sama pembangunan berkelanjutan
-
Pertamina Turut Rayakan Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional 2025 Pertamina Turut Rayakan Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional 2025
-
WIKA Kembali Turunkan Hutang Sebesar Rp1,47 Triliun dan Tingkatkan Peringkat Surat Utang pada Kuartal I-2025 WIKA Kembali Turunkan Hutang Sebesar Rp1,47 Triliun dan Tingkatkan Peringkat Surat Utang pada Kuartal I-2025
-
Buka Peluang UMKM Kopi Lokal Go Internasional, Ini yang Dilakukan Bank SMBC Indonesia Buka Peluang UMKM Kopi Lokal Go Internasional, Ini yang Dilakukan Bank SMBC Indonesia
-
WIKA Turunkan Utang Sebesar Rp4,4 Triliun Sepanjang 2024, Sampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPST WIKA Turunkan Utang Sebesar Rp4,4 Triliun Sepanjang 2024, Sampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPST