merdekanews.co
Jumat, 29 Desember 2023 - 17:45 WIB

Wamentan Dorong Kabupaten Sorong Jadi Lumbung Ternak di Papua Barat Daya

Viozzy - merdekanews.co
Wamentan Harvick saat meninjau peternakan yang dikelola oleh Kelompok Tani Peternak Tunas Niaga di distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (29/12/2023).

Sorong, MERDEKANEWS - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi terus mendorong pengembangan potensi peternakan sapi potong di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat untuk terus ditingkatkan.

Hal ini disampaikan Wamentan Harvick saat meninjau peternakan yang dikelola oleh Kelompok Tani Peternak Tunas Niaga di distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (29/12/2023).

"Saya mengapresiasi peternakan disini karena mampu melakukan budi daya ternak dengan baik. Senang sekali karena jumlah tersebut sudah maksimal. Tapi per hari pemotongannya ini sudah banyak sekali, RPH (rumah potong hewan)-nya tinggi sekali sekitar 20 ekor per hari," kata Wamentan.

Wamentan Harvick mengatakan populasi hewan sapi potong di Kabupaten Sorong perlu ditingkatkan. 

Ia berharap Kabupaten Sorong dapat menjadi lumbungnya ternak sapi dari Papua Barat Daya, mengingat selama ini kebutuhan daging sapi di Provinsi ini sebagian besar dipenuhi dari Kabupaten Sorong.

"Tujuan kami kesini salah satunya meningkatkan produksi sapi di Sorong, karena kebutuhan daging sangat tinggi. Jadi dengan produktivitas yang tinggi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging, utamanya di Papua Barat Daya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong, Heny Nauw mengungkapkan daerahnya mampu menyumbang hewan sapi potong terbesar di Provinsi Papua Barat Daya. Pada tahun 2022 lalu, jumlah populasi sapi di daerah tersebut mencapai 24.300 ekor. 

Menurutnya, Kabupaten Sorong merupakan pintu gerbang di Tanah Papua, sehingga diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan di tiap-tiap provinsi tersebut.

"Pada tahun 2022, jumlah populasi sapi di kabupaten Sorong mencapai 24,300 ekor yang mampu menyumbang 2/4 kebutuhan di Provinsi Papua Barat Daya. Ini harus kita tingkatkan lagi dengan dukungan Kementerian Pertanian," tuturnya. (Viozzy)