Jakarta, MERDEKANEWS -- Kinerja sektor pertanian yang terus menunjukkan peningkatan produksi membuat Indonesia diyakini siap mencapai swasembada beras.
Optimisme itu dilontarkan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono seusai Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin kemarin.
"Program Kementan tahun ini menunjukkan berhasil, di mana kami mampu meningkatkan produktivitas padi dan diharapkan akan terus meningkat, sehingga kita betul-betul bisa mampu menekan impor dan mencapai swasembada," kata Wamentan.
Dia menyatakan bahwa keyakinan tersebut didasarkan pada data terbaru yang menunjukkan adanya kenaikan signifikan dalam produksi beras. Menurut dia, data proyeksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan produksi beras yang signifikan pada bulan Agustus dan September
Produksi beras pada bulan Agustus tercatat mencapai 2,84 juta ton, sementara pada bulan September meningkat menjadi 2,87 juta ton. Sementara itu, untuk bulan Oktober, BPS memprediksi produksi beras akan mencapai 2,59 juta ton. Kenaikan produksi ini menjadi indikasi positif dari upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil pertanian.
"Progres yang ditunjukkan oleh data BPS mencerminkan bahwa produktivitas beras kita mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini merupakan hasil dari refocusing anggaran terkait pompanisasi dan optimasi lahan rawa yang gencar dilaksanakan Kementerian Pertanian tahun ini," ucap Sudaryono.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah gencar melaksanakan program pompanisasi sebagai solusi cepat untuk memperluas areal tanam. Langkah ini, kata Sudaryono seperti dilansir dari antaranews, diharapkan dapat mewujudkan swasembada beras dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Menurut dia, program yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian tahun ini telah menunjukkan hasil yang positif. Peningkatan produktivitas padi diharapkan dapat berlanjut, sehingga Indonesia mampu menekan angka impor beras.
"Swasembada beras berarti keberhasilan dalam meningkatkan produksi sehingga kebijakan impor bisa dikendalikan, hanya 10 persen dari total kebutuhan konsumsi," ujarnya.
Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras dengan memastikan kualitas impor yang sangat kecil jika diperlukan.
Menurut dia, upaya tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mencapai kedaulatan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Dia mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas melalui berbagai program inovatif dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.
Menurut dia, dengan terus meningkatkan hasil produksi dan efisiensi, pemerintah berharap Indonesia dapat mencapai swasembada beras dan mengurangi ketergantungan pada impor dari luar negeri.
"Kita ingin swasembada untuk menekan impor. Kalau pun harus impor betul-betul kita dapatkan dengan kualitas yang sangat kecil," kata Wamentan.
-
Kementan Fokus Program Penyediaan Pangan di Tengah Tantangan Perubahan Iklim Kementerian Pertanian fokus pada sejumlah program penyediaan pangan yang cukup bagi masyarakat
-
Buka Pelatihan Bio Input, Wamentan Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Pemahaman tentang pertanian ramah lingkungan akan diharapkan dapat menumbuhkan "sense of crisis" yang memotivasi untuk merapatkan barisan menghadapi tantangan pertanian saat ini
-
Wamentan Dorong Kabupaten Sorong Jadi Lumbung Ternak di Papua Barat Daya Wamentan Harvick Dorong Kabupaten Sorong Jadi Lumbung Ternak di Papua Barat Daya
-
Genjot Produksi, Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan ke Petani Purworejo Genjot Produksi, Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan ke Petani Purworejo