
Jakarta, MERDEKANEWS -- Paus Fransiskus merespons peritiwa pembunuhan terhadap dua warga Kristen Palestina, yang ditembak mati di satu-satunya Gereja Katolik di Jalur Gaza, oleh sniper Israel.
Paus mengatakan, militer Israel telah melakukan aksi terorisme karena terus menargetkan warga sipil dalam serangannya ke Jalur Gaza.
Dalam doa Angelus-nya pada Ahad (17/12), Paus Fransiskus mengatakan, dia terus menerima berita meresahkan dari Gaza. “Warga sipil tak bersenjata menjadi sasaran pengeboman dan tembakan," ujarnya.
Paus Fransiskus kemudian mengutuk serangan yang menargetkan Paroki Katolik Keluarga Kudus di Jalur Gaza.
Dia mengatakan, tempat tersebut hanya berisi perempuan, anak-anak, orang sakit, penyandang disabilitas, dan biarawati yang mencari tempat berlindung.
"Seorang ibu, Ibu Nahida Khalil Anton, dan putrinya, Samar Kamal Anton, tewas, dan lainnya luka-luka akibat tembakan para penembak saat hendak ke kamar mandi," kata Paus.
"Beberapa orang berkata, 'Ini adalah terorisme. Ini adalah perang'. Ya, ini adalah perang. Ini adalah terorisme. Itulah sebabnya Kitab Suci menegaskan bahwa ‘Tuhan menghentikan peperangan… mematahkan busur, mematahkan tombak' (Mazmur 46:10). Mari kita berdoa kepada Tuhan untuk perdamaian," tutur Paus Fransiskus.
Pada Sabtu (16/12/2023), Israel melakukan pengeboman besar-besaran di daerah sekitar satu-satunya paroki Katolik di Gaza. Patriarkat Latin Yerusalem merilis pernyataan dan menuduh tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembakkan roket yang menghantam Biara Misionaris Cinta Kasih.
Penembakan itu menghancurkan generator gedung dan memicu kebakaran besar yang merusak biara. Dua roket lagi dilaporkan membuat biara tersebut tidak dapat dihuni oleh 54 orang penyandang disabilitas yang dirawat oleh Suster Bunda Theresa.
"Biara ini adalah rumah bagi lebih dari 54 penyandang disabilitas dan merupakan bagian dari kompleks gereja, yang telah ditetapkan sebagai tempat ibadah sejak awal perang," kata Patriarkat Latin Yerusalem.
Pada hari yang sama, seorang penembak jitu Israel membunuh dua wanita Kristen yang mengungsi di kompleks gereja Keluarga Kudus. Nahida Khalil Anton, seorang wanita lanjut usia, dan putrinya, Samar Kamal Anton, dilaporkan keluar dari gedung gereja dan berjalan menuju Biara Suster
"Satu orang tewas ketika dia mencoba membawa yang lainnya ke tempat aman," kata Patriarkat Latin Yerusalem.
Penembak jitu Israel dilaporkan menembak dan melukai tujuh orang lainnya. Ketika itu, korban tengah berusaha melindungi warga lain di dalam kompleks gereja.
"Tidak ada peringatan yang diberikan; tidak ada pemberitahuan yang diberikan. Mereka ditembak dengan kejam di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang," ungkap Patriarkat Latin Yerusalem.
-
Syarat Normalisasi Seenak Jidat Netanyahu Ditolak Arab Saudi Mereka menegaskan lagi bahwa normalisasi dengan Israel tidak akan terjadi tanpa berdirinya negara Palestina
-
Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Serang Lebanon: 25 Tewas, Ratusan Lainnya Terluka Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata. Negara Zionis itu menyerang kota di selatan Lebanon
-
Di KTT G20, Presiden Prabowo Kembali Suarakan Perdamaian Palestina Presiden RI, Prabowo Subianto kembali menyuarakan perdamaian di wilayah konflik Gaza, Palestina
-
Indonesia Dukung Resolusi PBB Tuntut Isarel Akhiri Pendudukan di Palestina Indonesia siap mendukung implementasi Resolusi dan tegaskan Solusi Dua Negara untuk tercapainya perdamaian yang adil, abadi, dan komprehensif
-
Gedung Pemerintah Israel Didemo Ribuan Massa, Tuntut Netanyahu Pulangkan Tawanan Mereka menyerukan lebih banyak upaya untuk membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza